Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melindungi Budaya Kuliner Nusantara

Kompas.com - 20/09/2022, 21:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Riski Monika dan Fandhi Gautama

KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara dengan warisan kuliner yang kaya rempah dan rasa. Ragam kuliner Indonesia terbagi berdasarkan alam, sejarah, dan budaya.

Dengan banyaknya jenis makanan yang ada di Indonesia, hal ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana strategis untuk mendongkrak industri pariwisata tanah air.

Promosi wisata kuliner merupakan hal yang sangat penting dilakukan bagi Indonesia agar kuliner kita bisa dikenali oleh masyarakat dunia.

Wisata kuliner merupakan jenis hiburan yang tak hanya mengenyangkan, tapi juga mengajak para pelancong mendapatkan pengalaman menarik dengan memasak dan mencicipi aneka ragam makanan khas tiap daerah.

Pakar kuliner, William Wongso, mengatakan pentingnya proteksi budaya kuliner Indonesia lewat siniar Beginu episode “Mimpi untuk Memproteksi Budaya Kuliner Nusantara” bersama Wisnu Nugroho, Pemimpin Redaksi Kompas.com.

Dengan kekayaan dan keragaman budaya Indonesia yang terdiri dari 1.340 lebih suku, mereka memiliki makanan khas daerahnya masing-masing dengan karakter dan keunikan yang beragam.

Keunikan ini pun mencakup cara menyajikan makanannya, mulai dari pemilihan bahan, metode memasak, alat-alat masak, hingga cara mengonsumsinya.

Pemberdayaan Masyarakat

Untuk mempertahankan dan melestarikan kuliner Indonesia tentunya dibutuhkan peran masyarakat. Upaya ini dilakukan untuk melindungi kuliner nusantara karena semakin beragamnya budaya yang masuk ke Indonesia.

Baca juga: 5 Destinasi Wisata Kuliner di Indonesia yang Wajib Dicoba

Pemberdayaan masyarakat juga perlu dilakukan sebagai salah satu upaya pelestarian budaya kuliner. Pemerintah setempat maupun pusat bisa bekerja sama dengan pihak ketiga, seperti LSM, Ormas, atau pihak swasta, untuk melakukan pemberdayaan melalui berbagai kegiatan pelatihan.

Penelitian menyebutkan jika masyarakat dilibatkan dalam upaya melindungi budaya kuliner nusantara, hal ini juga berdampak pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan mereka.

Lewat pelestarian kuliner nusantara masyarakat diharapkan bisa mengetahui kekhasan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia dan diteruskan ke generasi yang akan datang.

Program Indonesia Spice Up The World

Program yang dicanangkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) adalah program kolosal berkonsep Indonesia incorporated yang berlangsung sampai tahun 2024.

Program ini bertujuan mendorong hadirnya kuliner Indonesia di mancanegara. Selain itu, program ini juga menargetkan adanya 4.000 restoran Indonesia di luar negeri dan meningkatkan nilai ekspor bumbu dan rempah-rempah menjadi dua miliar dolar Amerika Serikat.

Adapun jenis bumbu yang dipromosikan adalah bumbu rendang, nasi goreng, sate, soto, gado-gado, dan bumbu pendukung lainnya seperti kecap manis dan kacang tanah. Di sisi lain, rempah prioritas yang diekspor adalah lada, pala, cengkeh, jahe, kayu manis, dan vanila.

Promosi Wisata Kuliner Indonesia

Indonesia terus berupaya untuk menjadikan kuliner Indonesia sebagai warisan budaya dunia. Salah satu kuliner Indonesia yang resmi diakui sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO adalah lumpia.

Baca juga: 7 Tips Mudah Pasarkan Produk UMKM ke Supermarket

Berbagai upaya sudah dilakukan Indonesia untuk mempromosikan kuliner baik secara langsung maupun melalui virtual. Promosi wisata kuliner secara langsung di antaranya Pengembangan Restoran Indonesia, Vegan Culinary Festival, Promosi Wisata Kuliner Indonesia dengan Singapura, Amerika Serikat, dan Inggris.

Dengarkan secara lengkap perbincangan seru Wisnu Nugroho bersama William Wongso dalam siniar Beginu bertajuk “Mimpi untuk Memproteksi Budaya Kuliner Nusantara” yang bisa diakses melalui tautan berikut https://dik.si/beginu_memproteksi.

Simak juga episode terbaru siniar Beginu yang tayang tiap hari Rabu. Dengan pembahasan seputar paradoks kehidupan dan mengungkap yang nyata dibalik ‘fakta’, siniar ini dipandu oleh Wisnu Nugroho, jurnalis, penulis, dan Pemimpin Redaksi Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Tren
Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Tren
Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Tren
Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com