Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Ungkap Alasan di Balik Populernya Permainan Latto-latto

Kompas.com - 08/01/2023, 16:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Permainan tradisional "latto-latto" menjadi fenomena dan begitu populer di kalangan masyarakat di Indonesia.

Mainan berbentuk dua bola dengan seutas tali ini digemari oleh segala usia, dari tua, muda, anak-anak, sampai bahkan dewasa.

Unggahan warganet mengenai permainan latto-latto ini viral dan menjamur di berbagai media sosial.

Lalu, mengapa permainan latto-latto ini bisa begitu ramai dan populer?

Para ahli mencoba menjelaskan, alasan di balik fenomena populernya permainan latto-latto.

Baca juga: Viral, Video Pernikahan Disambut latto-latto, Bagaimana Ceritanya?


Baca juga: Cara Mudah Main Latto-latto Tanpa Takut Melukai

Kerinduan bermain bersama

Dosen sosiologi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Sri Hilmi Pujiharti menjelaskan, fenomena populernya permainan latto-latto.

Salah satu alasannya adalah karena orang-orang ingin bertatap muka dengan orang lain atau bermain bersama.

Menurut dia, hal itu dirindukan oleh sebagian orang, terlebih ketika pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia.

"Karena orang Indonesia suka dengan tatap muka atau face to face setelah diterpa pandemi," ujar Hilmi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/1/2023).

"Makanya permainan yang menumbuhkan keinginan untuk tatap muka, termasuk latto-latto yang memungkinkan orang untuk tatap muka, sehingga banyak diminati orang," lanjut dia.

Baca juga: Mengenal Clackers Ball atau Mainan Latto-latto yang Lagi Viral di Medsos

Adanya interaksi sosial

Sementara itu, psikolog dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Hening Widyastuti mengatakan, ada sisi positif dan negatif psikologi dari permainan latto-latto.

"Positifnya jelas kaitannya dengan syaraf motorik, karena dia bergerak, harus ada kelihaian posisi, ada jam terbang saat memainkan itu bersama teman yang lain, ada kaitannya dengan saraf motorik, dan konsentrasi," ujar Hening, saat dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Jumat (6/1/2023).

Selain itu, dalam permainan latto-latto juga ada peran kognitif bagi pemain, karena pemain harus berpikir dan konsentrasi.

Hal lain yang membuat permainan latto-latto begitu populer adalah adanya interaksi sosial.

"Ada interaksi sosial dengan teman-teman yang lain, jadi tidak ada sekadar duduk dengan gadget saja, bengong," lanjut dia.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com