Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Vintia Anggraini
Pegawai Negeri Sipil

Seorang lulusan bidang Linguistik Bahasa dan Sastra Indonesia dan Analis Kata dan Istilah di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Lirik Lagu Populer Indonesia, Sudah Tepatkah?

Kompas.com - 06/01/2023, 14:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

LAGU yang populer tahun 2022 memang tengah digemari masyarakat, terutama generasi muda. Bahkan, beberapa lagu menjadi viral di TikTok.

Namun, apakah penggunaan kata dalam lirik lagu-lagu tersebut sudah tepat atau sesuai dengan maksudnya?

Apakah masyarakat sudah mengetahui bahwa penggunaan kata dalam lagu-lagu tersebut masih ada yang kurang tepat?

Coba kita lihat, lirik lagu “Mesin Waktu” yang dinyanyikan oleh Budi Doremi. Dalam lagu tersebut terdengar, "Jika aku bisa, ku akan kembali, ku akan merubah takdir cinta yang kupilih."

Apakah kata merubah merupakan kata baku dalam bahasa Indonesia? Bukan. Kata tersebut tidak ada di KBBI. Kata merubah" dapat berarti ‘menjadi rubah’.

Kata baku dari merubah adalah mengubah karena kata tersebut dibentuk dari awalan meng- dan kata dasar ubah.

Hal di atas juga ditemukan dalam lirik lagu “Hari Paling Bahagia” yang dinyanyikan Devano Danendra.

Terdapat penggunaan kata merubah dalam lirik lagu tersebut, yaitu "Di saat dunia berputar searah kisah, kita merubah cerita."

Penggunaan kata tersebutlah yang paling sering ditemukan dalam lagu. Apa yang sebenarnya terjadi di balik penggunaan kata tersebut?

Ada lagi lirik lagu dengan penggunaan kata yang tidak tepat. Kata tersebut tidak sesuai dengan makna lirik lagu tersebut, seperti lagu “Dibanding Dia” yang dinyanyikan oleh Lyodra.

Terdapat ketidaktepatan penggunaan kata dalam lirik lagu tersebut, yaitu "Bila ku tak buat bahagia, acuhkanlah aku."

Penggunaan kata acuhkanlah dalam lirik lagu tersebut berarti minta untuk diacuhkan atau dipedulikan.

Sedangkan makna yang diinginkan dari lagu tersebut adalah sebaliknya, yaitu untuk tidak memedulikan jika dilihat dari lirik sebelumnya, yaitu "Untuk kamu peluluh hatiku, yang juga patahkan hatiku. Kusadar aku yang salah mendalami hidupmu. dan setelahnya, yaitu Sungguh, aku lebih mencintaimu dibanding dia."

Hal ini sering terjadi. Masalahnya, dampak dari penggunaan kata yang tidak tepat tersebut dapat menjadi besar.

Apalagi, penggemar merupakan generasi muda yang sebagian besar adalah pelajar. Mereka bisa dengan mudah menganggap bahwa penggunaan kata tersebut sudah tepat dan akan terus menganggap seperti itu jika tidak ada tindak lanjut dari berbagai pihak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com