Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Gempa Susulan di Cianjur: Terjadi 259 Kali, Terbesar M 4,2 dan Terkecil 1,2

Kompas.com - 26/11/2022, 09:47 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya 259 gempa susulan hingga Sabtu (26/11/2022) pukul 06.00 WIB.

Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @daryonobmkg.

Daryono menuliskan, ratusan gempa susulan tersebut memiliki kekuatan bervariasi.

"Update susulan gempa Cianjur Mw 5,6. Gempa susulan sampai dengan 26 November 2022 pukul 06.00 WIB terjadi 259 kali gempa. Mag terbesar 4,2 dan terkecil 1,2," tulis Daryono.

Kompas.com telah mendapatkan izin untuk mengutip unggahannya tersebut.

Baca juga: Gempa Susulan Cianjur Terus Terjadi, sampai Kapan? Ini Kata BMKG

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Daryono Bmkg (@daryonobmkg)

Baca juga: Viral, Video Penampakan Kilat Cahaya di Purwakarta Sebelum Gempa Cianjur, Ini Kata Ahli

Mengapa gempa Cianjur banyak susulannya?

Salah satu kondisi bangunan sekolah dasar di wilayah Cugenang yang ambruk.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Salah satu kondisi bangunan sekolah dasar di wilayah Cugenang yang ambruk.

Seperti diketahui, gempa bumi mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.

Gempa dengan M 5,6 itu mengakibatkan ratusan korban meninggal dunia serta ribuan lainnya mengalami luka-luka.

Gempa Cianjur menimbulkan dampak signifikan karena berjenis tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake.

Jenis gempa itu juga yang menjadikan alasan mengapa ada banyak gempa susulan pasca-guncangan gempa utama di Cianjur.

"Ya gempa sesar kerak dangkal itu banyak susulannya," terang Daryono.

Baca juga: Apakah di Kalimantan Pernah Terjadi Gempa? Ini Penjelasan BMKG


Update korban meninggal

Jumlah korban meninggal akibat gempa Cianjur magnitudo 5,6 mencapai 310 orang per Jumat (25/11/2022).

Selain korban jiwa, gempa Cianjur juga menimbulkan kerusakan pada 363 sekolah, dan 144 tempat ibadah.

"Jumlah korban meninggal 310 orang, yang masih belum ditemukan 24 orang. Kerusakan infrastruktur tidak begitu banyak berubah, tercatat penambahan di 363 sekolah, dan 144 tempat ibadah," ucap Suharyanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Jumat malam.

Dari pencarian yang dilakukan tim gabungan, petugas berhasil menemukan 17 korban pada Jumat.

Terkait target pencarian korban hilang, pihaknya menegaskan akan mencari sampai orang yang terdata hilang dan berhasil ditemukan.

"Sampai orang terakhir, tidak ada penurunan semangat, kekuatan, sarana prasarana, karena keselamatan rakyat untuk hukum tertinggi," pungkasnya.

Baca juga: Rawan Gempa dan Banjir, Perlukah Mitigasi Bencana Masuk ke Dalam Kurikulum?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Antisipasi Gempa Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com