Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi Indonesia One, Pesawat Kepresidenan Indonesia yang Disorot Warganet karena "Mungil"

Kompas.com - 16/11/2022, 21:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali menyita perhatian publik dalam dua hari terakhir.

Tak hanya agenda utama G20, warganet juga menyoroti sejumlah hal lain terkait dengan acara tersebut.

Salah satunya adalah ukuran pesawat kepresidenan dari para pemimpin dunia.

Dalam foto yang banyak beredar di media sosial, tampak pesawat-pesawat kepresidenan berbagai negara berbaris secara rapi.

Namun, warganet menyoroti ukuran pesawat kepresidenan Indonesia yang tampak "mungil" dibandingkan pesawat kepala negara lainnya.

Baca juga: Kepala Negara dan Delegasi KTT G20 Pulang, Lalu Lintas Sekitar Bandara Bali Padat

Spesifikasi Indonesia One

Dikutip dari Indonesia.go.id, pesawat kepresidenan Indonesia memiliki nama Indonesia One.

Indonesia One merupakan pesawat Boeing 737-800 dengan kode registrasi A-001 yang secara legal di bawah kepemilikan Sekretariat Negara RI dan dioperatori oleh TNI Angkatan Udara.

Pengadaan pesawat ini dilakukan dengan anggaran 2010/2011, tetapi baru siap beroperasi pada April 2014.

Dibeli dengan harga 91,2 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun, Indonesia One tergolong Boeing Business Jet 2 (BBJ2).

Dengan desain BB Jet itu, konfigurasinya lebih lapang.

Indonesia One dilengkapi dengan interior kabin yang terdiri atas sebuah meeting room VVIP, kamar kenegaraan VVIP, 12 kursi eksekutif, 54 kursi staf, dan beberapa kursi untuk kru kabin.

Pesawat tersebut dibatasi hanya dapat mengangkut 67 orang, kurang separuh dari konfigurasi komersialnya.

Baca juga: Jokowi Sebut KTT G20 Buahkan Hasil Konkret, Apa Saja?

Karena beban yang berkurang, Indonesia One mampu terbang 1.500 kilometer lebih jauh ketimbang tipe komersialnya.

Seperti Boeing 737-800 pada umumnya, Indonesia One yang dilengkapi sepasang mesin CFM56-7 itu memerlukan landasan pacu setidaknya 2.000 meter untuk take off dan landing.

Masih dari sumber yang sama, Indonesia One disebut memiliki fasilitas lebih lengkap dibandingkan dengan pesawat kepresidenan sebelumnya.

Di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pesawat yang digunakan untuk perjalanan domestik atau regional jarak pendek berjenis Boeing 737-800 Garuda.

Sedangkan untuk perjalanan lintas benua, SBY sering menggunakan Airbus A 330-300.

Era Presiden Megawati Soekarnoputri juga tak memiliki pesawat khusus kepresidenan.

Ia menggunakan MD-11, Boeing 737-500, atau Airbus 330-300 yang berasal dari era Presiden Soeharto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com