Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Bom Istanbul, Penangkapan Pelaku dan Penjelasan KBRI Ankara soal Korban

Kompas.com - 14/11/2022, 15:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Menyusul insiden ledakan bom di Istanbul, Turkiye, Minggu (13/11/2022), Kedutaan Besar RI di Ankara memastikan bahwa sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

"Hingga saat ini tidak terdapat informasi mengenai WNI yg menjadi korban," tulisnya dalam keterangan resmi, dilansir dari Antara.

Kendati demikian, KBRI Ankara dan KJRI Istanbul hingga saat ini masih terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan otoritas setempat serta komunitas masyarakat Indonesia yang ada di sekitar lokasi.

Menurut catatan KJRI Istanbul, terdapat sebanyak 500 orang WNI yang menetap di Istanbul.

Dilansir dari BBC, Senin (14/11/2022), jumlah korban akibat ledakan bom di Istanbul, Turkiye itu dilaporkan ada 6 orang. Sementara korban yang mengalami luka-luka berjumlah 81 orang.

Baca juga: Detik-detik Ledakan Bom di Istanbul Terekam CCTV


Kronologi kejadian

Sebuah ledakan bom terjadi di kawasan Taksim Square, Istanbul, Turkiye pada Minggu (13/11/2022) sekitar pukul 16:20 waktu setempat (13:20 GMT).

Kawasan itu merupakan salah satu tujuan favorit wisatawan asing, termasuk WNI, yang melakukan perjalanan wisata ke Istanbul.

Masih dari sumber yang sama, Wakil Presiden Fuat Oktay menduga bahwa ledakan bom merupakan serangan teroris yang dilakukan oleh seorang wanita.

Menteri Kehakiman Bekir Bozdag mengungkapkan bahwa terdapat seorang wanita yang duduk di bangku di kawasan tersebut selama lebih dari 40 menit.

Beberapa saat setelah wanita itu pergi, ledakan terjadi.

Menurut CBS News, sebuah rekaman yang diunggah secara online menunjukkan ledakan keras dengan kobaran api terlihat di tempat kejadian di Istiklal Avenue, jalan raya populer yang dipenuhi toko dan restoran yang mengarah ke Taksim Square.

Bersamaan dengan itu, para pejalan kaki mencoba mencari selamat dengan berbalik arah dan melarikan diri.

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menyebut ledakan itu sebagai "serangan berbahaya" sehingga pelakunya akan dihukum setimpal.

Baca juga: Arkeolog Temukan Makam Santa Claus yang Meninggal 1.600 Tahun Lalu di Turki

Pelaku ditangkap polisi

Esok harinya, Senin (14/11/2022), polisi telah menangkap seorang tersangka yang diyakini telah menanam bom yang meledak itu.

Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu menyatakan dalam temuannya awalnya menuduh Partai Buruh Kurdistan (PKK) sebagai penyebab serangan bom yang menewaskan sedikitnya enam orang di pusat perbelanjaan Istanbul tersebut.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com