Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Link Video Kebaya Merah, Dokter Ingatkan Bahaya Kecanduan Video Porno

Kompas.com - 05/11/2022, 14:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video asusila "Kebaya Merah" menjadi trending topik di Twitter pada Sabtu (5/11/2022). 

Hingga Sabtu (5/11/2022), lebih dari 32.200 pengguna Twitter mengutip kata kunci yang mengarah pada video porno dengan pemeran perempuan mengenakan kebaya merah tersebut. 

Tak sedikit warganet yang meminta link video porno kebaya merah tersebut di Twitter. 

"Link bro," tulis warganet berikut.

"Minta link nya bro," tulis akun Twitter ini.

Diduga video porno kebaya merah tersebut direkam di sebuah tempat di Bali. Polda Bali sedang menyelidiki terkait viralnya video porno "Kebaya Merah" tersebut. 

Baca juga: Fakta di Balik Video Mesum Kebaya Merah, Trending di Twitter hingga Diduga Influencer di Bali

Terkait sejumlah orang yang meminta link video porno kebaya merah, dokter mengingatkan bahaya kecanduan menonton video porno. Mulai dari kerusakan otak dan berpengaruh pada sistem saraf. 

Penjelasan dokter

Medical Sexologist di Klinik RMC Depok, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS, mengatakan, orang yang kecanduan pornografi akan berdampak pada kehidupan seksual yang sehari-hari.

Menurut dia, mengonsumsi video porno bisa disebabkan oleh kemampuan seks yang menurun sehingga harus merangsang libido dengan konten film porno.

Ia menjelaskan, dampak kecanduan film porno akan membuat kebiasaan masturbasi, baik bagi laki-laki maupun perempuan. 

"Dan kebiasaan masturbasi akan diikuti dengan gangguan ejakulasi dini pada kaum pria," ujar Binsar saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/11/2022).

Seseorang yang setiap hari merasa harus menonton konten pornografi itu sudah termasuk kecanduan.

"Kalau setiap hari harus tonton pornografi itu sudah disebut kecanduan," ujar Binsar.

Baca juga: Viral Video Asusila Wanita Kebaya Merah, Polda Bali Lakukan Penyelidikan

Bahaya kecanduan film porno: otak mengecil

Dikutip dari Kompas.com (25/3/2022), kecanduan pornografi atau film porno bisa rusak otak.

Dalam video edukasi mengenai Bahaya Pornografi yang dimuat dalam laman resmi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI pada Selasa (18/6/2019), dijelaskan bahwa pre frontal cortex atau bagian depan otak para pecandu pornografi akan rusak dan mengecil.

Padahal, bagian otak tersebut berperan penting dalam tubuh yang membuat perbedaan antara manusia dengan hewan.

Berikut ini bahaya kecanduan film porno: 

  • Fungsi otak menurun
  • Jalur komunikasi di dalam otak terganggu. Dalam hal ini akan mengganggu fungsi otak seperti, emosi, pemusatan perhatian, pergerakan, kecerdasan dan pengambilan keputusan
  • Seseorang mencontoh perilaku seperti yang dilihat dalam tayangan atau gambar pornografi
  • Pada anak-anak, pornografi bisa membuat cemas dan sedih karena imajinasi mereka mengenai seksualistas tidak tercapai secara langsung
  • Anak-anak juga bisa merasa jijik, syok, malu, marah, dan takut karena mereka masih terlalu muda untuk memperlajari hal-hal tersebut
  • Sulit bermain dengan teman-teman karena fungsi kesenangan di otak sudah berbeda dengan anak seumuran lainnya
  • Berperilaku kasar, di mana pada saat dewasa orang yang sudah kecanduan pornografi cenderung akan menganggap pasangannya sebagai objek seksual semata sehingga harga diri pasangananya dianggap rendah dan berhak melakukan apapun. 

Sementara itu, melansir Buku Parenting untuk Pornografi di Internet (2010) karya Ridwan Sanjaya, Christine Wibhowo, dan Arista Prasetyo Adi, kecanduan pornografi dapat membuat otak bagian tengah depan (ventral tegmental area) mengecil atau menyusut.

Penyusutan sel otak yang memproduksi dopamine atau zat kimia pemicu rasa senang itu dapat mengacaukan kerja neutotransmitter atau pengirim pesan.

Baca juga: Perkosa 2 Remaja Bergilir, Pelaku Mengaku Terinspirasi Video Porno

Selain itu, kekacauan tersebut akan menimbulkan turunnya self-control dalam diri seseorang.

Menurut Ahli Bedah Saraf Rumah Sakit San Antonio, Amerika Serikat, Donald L. Hilton, kerusakan otak akibat kecanduan pornografi bahkan lebih berat dibanding dengan kecanduan lainnya.

Tidak seperti adiksi lainnya, kecanduan pornografi tidak hanya memengaruhi fungsi luhur otak, tetapi juga merangsang tubuh, fisik, dan emosi, serta diikuti dengan perilaku seksual.

Apabila gangguan perilaku dan kemampuan intelegensia itu meluas, bukan tidak mungkin akhirnya akan memperburuk kemampuan, kesehatan fisik, mental, dan sosial orang yang kecanduan pornografi.

Halaman:

Terkini Lainnya

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com