KOMPAS.com - Kursi pelontar merupakan salah satu unsur penting yang ada di pesawat tempur.
Bagaimana tidak, dengan adanya kursi pelontar memungkinkan pilot "melarikan diri" dari pesawat tempur ketika mengalami gangguan atau terkena serangan musuh.
How Stuff Works menuliskan, sangat penting bagi banyak jenis pesawat tempur dilengkapi kursi pelontar.
Baca juga: Spesifikasi Pesawat Tempur Hawk 200 TNI AU: Radar hingga Persenjataan
Lantas, bagaimana kerja kursi pelontar di pesawat tempur?
Selain menjadi salah satu unsur paling penting di pesawat tempur, beberapa jenis kursi pelontar atau ejection seat terdiri dari ribuan komponen.
Tujuan dipasangnya kursi pelontar di pesawat tempur sederhana, yakni untuk mengangkat atau melontarkan pilot dari kokpit pesawat menuju ke tempat yang aman.
Kemudian, parasut yang terdapat di kursi pelontar akan mengembang untuk memungkinkan pilot pesawat tempur mendarat dengan aman di tanah.
Semua komponen dalam kursi pelontar harus bekerja dengan baik dalam sepersekian detik, dan dalam urutan yang sesuai untuk menyelamatkan nyawa pilot.
Baca juga: Spesifikasi dan Cerita dari Pesawat Tempur F-5 Tiger TNI AU, Sang Macan Penjaga Kedaulatan NKRI
Kursi pelontar ditempatkan di dalam kokpit pesawat tempur.
Adapun elemen kursi pelontar memiliki perangkat utama seperti rel, roket, parasut, dan pengekang.
Selama proses ejeksi, rel memandu kursi pelontar keluar dari pesawat pada sudut yang telah ditentukan.
Setelah itu, sistem pelontar menembakkan kursi ke atas rel, roket mendorong kursi lebih tinggi, dan parasut terbuka untuk memungkinkan pendaratan yang aman.
Baca juga: Tak Cuma Tergelincir, Pesawat Tempur TNI AU T-50i Golden Eagle Pernah Jatuh pada 2015 Silam
Salah satu model kursi pelontar adalah Advanced Concept Ejection Seat (ACES) II, yang memiliki motor roket di bawah kursi.
Pada Januari 1998, telah terjadi 463 proses ejeksi di seluruh dunia menggunakan sistem ACES II, dan lebih dari 90 persen ejeksi itu berhasil.
Sementara itu, ada 42 korban jiwa yang gagal memanfaatkan fungsi ACES II.
Baca juga: Sejarah Vespa, dari Produsen Pesawat Tempur hingga Bikin Skuter