Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Gejala Anda Mungkin Mengidap Kanker yang Mematikan, Apa Saja?

Kompas.com - 12/09/2022, 20:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh. Kanker bisa menjadi penyakit yang mematikan.

Dilansir Kompas.com, 24 Maret 2022, di seluruh dunia terdapat tiga kanker yang paling banyak membunuh orang di tahun 2020, yaitu kanker paru-paru (1,80 juta kematian), kanker kolorektal (935.000 kematian), dan kanker hati (830.000 kematian).

Kanker dapat dikenali dari gejala-gejalanya. Akan tetapi terkadang gejalanya sederhana sehingga seseorang mungkin tidak sadar telah terserang kanker.

Berikut ini 5 gejala yang mengindikasikan Anda terkena kanker mematikan, dilansir Eat This Not That (11/9/2022):

1. Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

MD Board bersertifikat dalam pengobatan internal dan obesitas, Dr. Natasha Fuksina, menjelaskan mengapa penurunan berat badan tanpa sebab berkorelasi dengan kanker.

"Ketika kanker menyebar dan metastasis tumbuh, sel kanker membutuhkan lebih banyak energi untuk metabolismenya daripada sel normal, oleh karena itu, seseorang membakar lebih banyak kalori dan kehilangan berat badan," kata Fuksina.

Selain itu, kata dia, beban sel kanker dapat menyebabkan mual dan penurunan nafsu makan yang menyebabkan asupan makanan kurang dan memperburuk penurunan berat badan.

Penurunan berat badan dapat dilihat pada sebagian besar kanker, seperti kanker pankreas, usus besar, paru-paru, ovarium, terutama pada stadium lanjut seperti tumor.

Baca juga: Gejala Awal Kanker Payudara dan Langkah Deteksi Dini

Berat badan yang turun drastis tanpa disengaja bisa menjadi salah satu gejala kanker.katiko-dp Berat badan yang turun drastis tanpa disengaja bisa menjadi salah satu gejala kanker.

2. Depresi

Menurut Fuksina, depresi dapat menyertai diagnosis kanker apa pun. Ketakutan untuk bertahan hidup, efek samping kemoterapi, penyesuaian aktivitas sehari-hari semuanya berperan dalam perkembangan depresi baik seseorang yang baru didiagnosis atau sedang dirawat karena kanker.

Kanker dengan prognosis yang lebih buruk, seperti kanker pankreas atau ovarium, menyebabkan lebih banyak gejala depresi.

"Kanker yang mudah diobati dan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang baik, terutama ketika didiagnosis lebih awal, seperti kanker payudara, endometrium dan prostat, menyebabkan lebih sedikit depresi," ungkap Fuksina.

Baca juga: Apakah Depresi Bisa Menyebabkan Seseorang Meninggal Dunia?


3. Pendarahan vagina

Fuksina menjelaskan pada wanita muda yang sehat, perdarahan menstruasi bulanan adalah kejadian fisiologis yang normal, namun dalam keadaan tertentu perdarahan vagina dapat menjadi perhatian.

“Misalnya pada menopause, setelah menstruasi berhenti, pendarahan vagina bisa menjadi tanda kanker rahim. Ketika sel-sel abnormal tumbuh di lapisan rahim (endometrium), mereka dapat menyebabkan pendarahan vagina yang tidak normal," ujar Fuksina.

Sebelum menopause, jika pendarahan vagina terjadi di antara periode atau perubahan aliran, hal itu juga bisa menandakan pertumbuhan sel kanker.

Dia menyarankan bagi wanita yang mengalami gejala tersebut hendaknya segera ke dokter untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan pap smear.

Baca juga: Apa Itu Kanker Serviks?

Pendarahan vagina yang tak lazim bisa menjadi pertanda kanker. Pendarahan vagina yang tak lazim bisa menjadi pertanda kanker.

 

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com