Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nurul Fitri
Guru

Guru Matematika di Aisyiyah Boarding School (ABS) Bandung

Stereotip Gender pada Anak

Kompas.com - 22/06/2022, 14:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SAYA termasuk orang yang kerap ragu tentang kebenaran umum yang selama ini dianut banyak orang, termasuk stereotip gender di dunia anak-anak.

Suatu hari, seseorang bertanya pada anak saya,”Alka, cita-citanya apa?” Kemudian anak saya menjawab ingin menjadi pemadam kebakaran.

Namun respons penanya malah heran dan mengatakan, "Loh, kenapa pemadam kebakaran? Itu kan biasanya untuk anak laki-laki."

Padahal semua orang berhak menentukan cita-citanya sesuai minat dan bakatnya tanpa terbatasi gender.

Kali lain, ini masih tentang profesi. Saya mengawasi anak saya yang sedang bermain dengan teman sebayanya.

Saya dengar, banyak yang mereka diskusikan dan tentunya dengan melakukan role play berdasarkan imajinasi mereka.

Anak saya lalu menceletuk,”Kamu jadi dokter dan aku mau jadi polisi!"

Temannya menjawab,”Jangan polisi. Itu kan untuk anak laki-laki. Jadi dokter aja!"

Selain itu, ini yang sering saya dengar bahwa laki-laki nggak boleh menangis. Saya tinggal di rumah kontrakan berpetak, sehingga celotehan orang dari luar akan terdengar.

Tidak hanya sekali, saya mendengar beberapa kali tanggapan tetangga saya ketika anaknya menangis karena terjatuh.

Tetangga saya acap berkata, “Kenapa menangis? Jangan menangis. Kan kamu laki-laki harus kuat, nggak boleh nangis."

Hati saya sedikit tercubit mendengar hal tersebut. Mengapa anak kecil dilarang menangis hanya karena dia laki-laki?

Nah, apa lagi?

Ini. Tak sedikit orangtua menekankan kepada anak-anak bila bermain harus dengan gender yang sama. Laki-laki jangan bermain dengan perempuan. Dan sebaliknya.

Sering saya mendapati ungkapan tersebut. Bagi saya bermain bisa dengan siapa saja tidak terbatas gender asalkan bermain "sehat".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Pengakuan Istri, Anak, dan Cucu SYL soal Dugaan Aliran Uang dari Kementan

Pengakuan Istri, Anak, dan Cucu SYL soal Dugaan Aliran Uang dari Kementan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com