Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cacar Monyet Dikaitkan dengan Gay dan Biseksual, Bagaimana Tanggapan Ahli?

Kompas.com - 22/05/2022, 14:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ramai tentang cacar monyet atau monkeypox disebut sebagai penyakit gay atau biseksual.

Diberitakan Hindustan Times, 19 Mei 2022, Badan Keamanan Kesehatan Inggris telah memperingatkan pria gay dan biseksual untuk waspada terhadap cacar monyet.

Peringatan itu muncul setelah Inggris melaporkan kasus cacar monyet ke-9 sejak 6 Mei. UKHSA mengonfirmasi kasus baru-baru ini mayoritas ada di komunitas gay dan biseksual.

Lantas, bagaimana tanggapan para ahli?

Peneliti Griffith University Australia, Dicky Budiman, menjelaskan bahwa cacar monyet bukan menyebar karena seseorang memiliki kecenderungan hubungan seksual sejenis.

Dia menjelaskan penularan cacar monyet ini terjadi lewat kontak erat.

"Bukan. Cacar monyet atau monkeypox ini terdeteksi pada kelompok orang yang ada kaitannya faktor risiko kontak erat," kata Dicky pada Kompas.com, Minggu (22/5/2022).

Baca juga: Muncul Wabah Penyakit Cacar Monyet, Apakah Sudah Masuk Indonesia?

Dicky menjelaskan lebih lanjut, salah satu kelompok yang termasuk kontak erat adalah mereka yang memiliki kecenderungan hubungan seksual sejenis.

"Dengan adanya hubungan seksual orang pasti kontak erat," tutur Dicky.

Adapun yang membuat penularan begitu masif pada kelompok tersebut menurut Dicky adalah masa inkubasi cacar monyet yang cukup panjang.

"Untuk diketahui masa inkubasinya panjang, 5-21 hari, sehingga dalam masa inkubasi yang panjang itu penularan bisa banyak kan, karena dia belum merasa sakit. Ini yang membuat kasus ini menyebar di Eropa khususnya," ujar Dicky.

Dia mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada pada cacar monyet, terutama pada kontak erat, apa pun itu.

"Tapi bukan karena kaitan karena gay atau biseksual, tapi karena kontak eratnya. Apa pun itu kalau kontak erat, sekamar, serumah, apalagi dalam durasi yang lama membuat risiko penularan menjadi tinggi," ungkap Dicky.

Baca juga: Cacar Monyet Menyebar ke 12 Negara, Lebih dari 80 Kasus Dikonfirmasi

Dihubungi terpisah, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Iora Dermatology Clinic, dr Edwin Tanihaha SpKK MHKes FKCCS, juga menjelaskan bahwa penularan cacar monyet bukan di kalangan gay atau biseksual saja.

"Harusnya nggak. Namun bila satu orang ketularan maka risk nularin orang lain. Mungkin kebetulan kena di gay dan nularin pasangannya aja," ungkap Edwin pada Kompas.com, Minggu (22/5/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com