Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ibu Bunuh Anak di Brebes, Komnas Perempuan: Ada Dimensi sebagai Korban yang Melatarbelakangi

Kompas.com - 22/03/2022, 14:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang ibu membunuh anak kandungnya di Dukuh Sokawera, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada Minggu (20/3/2022) pagi.

Diduga, tindakan yang dilakukan ibu berinisial KU (35) tersebut didasari depresi akibat kemiskinan atau himpitan ekonomi.

Perbuatan KU diketahui usai tetangga mendengar teriakan histeris anaknya dari dalam rumah.

Saat didobrak, tetangga mendapati anak kedua pelaku ARK (7) yang tergeletak meninggal dunia dengan kondisi bersimbah darah.

Sementara kedua anak lainnya, yakni S (10) dan E (4,5) mengalami luka di bagian dada dan leher, serta saat ini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Margono Purwokerto.

Baca juga: Deretan Kasus Ibu Bunuh Anak seperti yang Terjadi di Brebes, Kemiskinan Jadi Pemicu

Kasus orangtua membunuh anaknya, bukan pertama ini terjadi. Tahun-tahun sebelumnya, kasus serupa kerap terjadi dengan ibu yang kemudian ikut bunuh diri.

Terkait kasus demikian, penegak hukum biasanya mengaitkannya dengan faktor kemiskinan dan gangguan jiwa yang dialami pelaku.

Lantas, bagaimana tanggapan Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mengenai peristiwa ini?

Dampak kejiwaan pelaku

Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengatakan, dari pemberitaan yang beredar dapat diketahui ada dampak kejiwaan yang dihadapi oleh pelaku.

Meski untuk lebih jelas mengenai posisi kesehatan jiwa seseorang, menurut Andy perlu adanya assessment dari profesional.

“Pelaku mengungkapkan pengalaman hidup di masa kecil yang tidak terurai atau bisa jadi rekat dengan pengalaman kekerasan, yang karenanya ia tidak ingin juga dialami oleh anak-anaknya,” analisis Andy saat dihubungi Kompas.com (22/3/2022).

Baca juga: 8 Fakta Ibu Bunuh Anak Kandung di Brebes, Suami Menganggur, Depresi hingga Ingin Selamatkan Anak

Lebih lanjut menurut dia, ada keretakan hubungan antara pelaku dan suami serta keluarga dari suami yang menyebabkan ia merasa harus menanggung semua beban dalam perjalanan hidupnya seorang diri.

Selain itu, ada pula kekhawatiran jika meninggalkan anak-anaknya, maka mereka akan menghadapi masa tumbuh yang penuh dengan kekerasan.

“Sehingga mendorongnya untuk mengakhiri nyawa anak-anaknya,” jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tren
Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Tren
Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Taruna TNI Harus Pakai Seragam ke Mal dan Bioskop? | Apa Tugas Densus 88?

[POPULER TREN] Taruna TNI Harus Pakai Seragam ke Mal dan Bioskop? | Apa Tugas Densus 88?

Tren
Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com