Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Kaprah Tabur Garam untuk Usir Ular, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 15/03/2022, 17:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menaburkan bubuk garam untuk mencegah maupun mengusir ular sudah dilakukan masyarakat sejak lama.

Termasuk saat Presiden Joko Widodo berkemah di kawasan Ibu Kota Nusantara, Senin (14/3/2022) lalu. Garam banyak ditabur di depan tenda.

Namun ternyata, metode tabur garam untuk mengusir ular ini disebut salah kaprah.

Baca juga: Waspada Ular Saat Musim Hujan, Ini Cara agar Ular Tak Masuk Rumah

Salah kaprah

Menabur garam dengan tujuan untuk mencegah ular masuk adalah salah kaprah.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia Aji Rachmat. Dia mengatakan, ular tidak takut dengan garam.

Dikarenakan sisik ular yang kuat, sehingga garam tidak berpengaruh terhadap tubuh ular.

"Ular tidak takut garam, salah kaprah. Ular bersisik, sisik dia sangat kuat jadi garam yang kasar tidak pengaruh ke tubuhnya. Garam tidak berefek negatif ke sisik ular," kata Aji kepada Kompas.com, Selasa (15/3/2022).

Aji menyebut, justru bukan ular yang takut terhadap garam, tetapi jenis hewan lain yang berlendir. "Garam mematikan buat hewan berlendir contoh lintah dan siput. Untuk ular tidak pengaruh," ujar dia.

Tak hanya bubuk garam, ular juga disebut Aji tidak takut terhadap ijuk juga belerang.

Baca juga: Mengenali Ciri Ular Berbisa dan Langkah Penanganan Gigitan Ular yang Tepat

Hal-hal yang ditakuti oleh ular

Aji mengatakan, ular bisa dihalau dengan memanfaatkan bau-bauan yang menyengat.

"Ular tidak suka bau menyengat yang menganggu indra penciumannya, karenanya area yang wangi dan bersih tidak disukai ular untuk tempat sembunyi. Begitu juga sebaliknya, ular suka sudut/lubang/ area yang lembab gelap dan jarang di bersihkan di dalam rumah," jelas Aji.

Namun terlepas hal-hal yang ditakuti ular, Aji mengatakan, pada dasarnya ular takut kepada manusia.

"Ular pada dasarnya takut pada manusia, dia tidak dengan sengaja memasuki pemukiman warga jika tidak ada mangsa di sana," ungkap Aji.

Artinya, tidak ada ular yang sengaja mendekati manusia, kecuali mereka mengendus keberadaan  mangsa yang bisa ia makan di sekitar tempat tinggal manusia.

Untuk itu, cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah keberadaan ular di sekitar adalah dengan meminimalisasi keberadaan mangsanya.

"Pasang jebakan tikus untuk mengurangi populasi tikus di dalam dan di lingkungan rumah, karena bau tikus mengundang kehadiran ular-ular liar disekeliling hunian," jelas dia.

Baca juga: Begini Penjelasan Pakar IPB Mengenai Perilaku Ular

Apabila Anda tinggal di tepi sawah/kebun terbuka, maka langkah rutin pembersihan di dalam rumah menjadi upaya yang bisa mencegah masuknya ular ke dalam rumah.

Jadi, jika Anda masih meyakini menabur garam dapat mencegah masuknya ular ke dalam rumah, kemah, atau ruangan tertentu, cobalah melakukan pencegahan dengan cara lain yang terbukti lebih efektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Istri Bintang Emon Positif 'Narkoba' Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Istri Bintang Emon Positif "Narkoba" Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com