Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi Bell 47G Soloy, Pencetak Calon Penerbang Helikopter di TNI

Kompas.com - 07/01/2022, 09:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Helikopter 47 G-3B-1 Sioux (Soloy) berjasa dalam melahirkan penerbang-penerbang helikopter yang andal di TNI.

Dikutip dari laman TNI AU, Bell 47 G-3B-1 Soloy merupakan varian lanjutan dari jenis Helikopter Bell 47 rancangan Arthur MYoung yang diproduksi oleh perusahaan Bell Helicopter Textron Company AS pada 1946.

Selain berjasa, Bell 47 G-3B-1 Soloy juga memiliki cerita tersendiri bagi bangsa Indonesia, khususnya TNI.

Baca juga: Spesifikasi Kawasaki Ninja ZX-25R, Tunggangan Baru Satpol PP DIY

Berikut spesifikasi hingga perjalanan Bell 47 G-3B-1 Soloy di Indonesia:

Bell 47 G-3B-1 Sioux (Soloy) di Indonesia

Bell 47 menggunakan satu mesin rotor tunggal untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Darat AS, dengan nama H-13 Sioux.

Pada 1959, Bell 47 dikembangkan menjadi Bell-47G3 yang didukung oleh mesin 191/260 kW/hp Lycoming TVO-435-A1A, dan pada 1963 dikembangkan lagi menjadi Bell 47 G-3B-1.

Bell 47 G-3B-1 diklaim menawarkan kenyamanan dan muatan yang lebih besar dan performa lebih baik.

Pada 1964, Bell 47 G-3B-1 diproduksi pula oleh Westland Aircraft dengan lisensi untuk militer Inggris, sebagai Sioux AH-1, yang terbang perdana pada 9 Maret 1965.

Selain untuk mendukung kepentingan militer, Bell 47 G-3B-1 juga digunakan oleh sipil sebagai alat transportasi penumpang, barang, bahan bangunan, operasi pertanian, evakuasi medis, observasi, pengintaian, fotografi udara dan pelatihan.

Baca juga: Perbandingan Spesifikasi Jet Tempur F-15EX dan Dassault Rafale, Canggih Mana?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com