Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Gigi Sering Menggila di Malam Hari, Kenali Penyebabnya

Kompas.com - 06/01/2022, 20:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Sakit gigi sering menggila atau bertambah parah di malam hari, terutama menjelang atau ketika kita tidur.

Sakit gigi yang menjadi lebih intens ini juga biasanya susah diredakan dengan obat-obatan penghilang rasa nyeri.

Apa penyebab sakit gigi jadi lebih parah di malam hari? Dan apa terapi alami yang bisa kita lakukan untuk meredakan sakit tersebut?

Baca juga: Manfaat Cengkih, Mengobati Sakit Gigi dan Meredakan Flu

Penyebab sakit gigi di malam hari

Sakit gigi bisa terjadi sepanjang hari, dari pagi hingga bertemu pagi lagi. Namun tingkat keparahan nyerinya, biasanya meningkat di malam hari.

Ilustrasi sakit gigifreepik Ilustrasi sakit gigi
Melansir dari Dental House, sakit gigi menjadi lebih intens di malam hari karena beberapa faktor.

Pertama, karena posisi tidur kita yang salah. Ketika kita tidur telentang dengan bantal tipis, maka aliran darah akan menderas ke arah kepala. Hal inilah yang menyebabkan tekanan pada kepala menjadi lebih kuat.

Rasa nyeri pada gusi dan gigi berkurang di siang hari karena kita cenderung duduk atau berdiri untuk beraktivitas. Sehingga aliran darah menuju kepala, khususnya mulut, tak menjadi terlalu deras.

Baca juga: Teether Bayi, Ini Manfaatnya Saat Bayi di Masa Tumbuh Gigi

Kedua, rasa nyeri lebih terasa karena otak lebih fokus merasakan sakit yang ada. Di siang ahri otak teralihkan oleh banyak hal, seperti pekerjaan kantor atau pekerjaan rumah tangga. Sedangkan di malam hari kita cenderung menganggur tak melakukan apapun.

Ketiga, rasa nyeri bisa menyerang lebih ganas karena kita mengonsumsi kudapan manis dan kita lupa menyikat gigi setelahnya. Sisa gula, akan tertinggal di lubang gigi dan membuat rasa nyeri menjadi lebih hebat.

Terakhir, sakit gigi menjadi parah di malam hari karena kebiasaan tidur menggertakkan gigi yang kita lakukan sewaktu tidur.

Tekanan antara gigi atas dan gigi bawah bisa menyebabkan rasa linu menjadi berkali-kali lipat lebih terasa.

Baca juga: Catat, 6 Bahan Alami untuk Meredakan Sakit Gigi

Terapi alami untuk meredakan sakit gigi

Kebiasaan menggertakkan gigi bisa membuat retakan pada lapisan gigi.Unsplash/Engin Akyurt Kebiasaan menggertakkan gigi bisa membuat retakan pada lapisan gigi.
Ketika sakit gigi menyerang di malam hari, kita bisa melakukan beberapa terapi alami guna meredakan rasa nyeri yang ada.

Seperti mengutip dari Medical News Today, kita bisa mengompres rahang dengan kompres dingin.

Mengompres rahang dengan es batu atau air dingin bisa mengecilkan pembuluh darah sehingga tekanan pada gigi berkurang.

Cara kedua, berbaringlah dengan posisi kepala jauh lebih tinggi daripada posisi tubuh. Caranya tentu saja dengan menambah lapisan bantal untuk menyangga kepala kita.

Ketika posisi kepala tidak sejajar dengan tubuh, maka aliran darah menuju mulut tak akan terlalu kencang.

Berkumur dengan air hangat yang dicampur garam juga bisa mengurangi nyeri pada gigi dan gusi. Garam mengandung antibakteri, sehingga bisa digunakan membunuh kuman yang bersarang di lubang gigi.

Selain garam, Anda juga bisa menggunakan cengkih dan bawang putih untuk meredakan sakit gigi.

Caranya kurang lebih sama, yaitu dengan mengunyahnya perlahan dan meletakkan ampas cengkih atau bawang putih di permukaan gigi yang sakit selama beberapa menit.

Baca juga: Selain Gigi Berlubang, Ini 4 Penyebab Lain Sakit Gigi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com