Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Mengutuk Bad Mood, Ada Banyak Manfaat Positifnya

Kompas.com - 03/01/2022, 19:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Manusia adalah makhluk hidup yang sangat moody, alias memiliki mood atau suasana hati yang naik turun.

Terkadang kita bahagia, namun terkadang kita mengalami bad mood atau kesedihan yang berlarut-larut.

Bad mood kerap diasosiasikan sebagai hal yang buruk. Di mana suasana hati yang buruk bisa mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari aspek sosial hingga aspek pekerjaan.

Padahal selain wajar, bad mood adalah fase yang memiliki peran penting dalam tumbuh kembang psikologis semua orang.

Bad mood atau fase suasana hati yang buruk dan murung justru bisa membantu kita mengembangkan diri dalam mencari solusi dari permasalahan hidup.

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Beberapa Orang Lemah dalam Matematika

Bad mood adalah bagian hidup yang normal

Melansir dari Live Science, kesedihan atau suasana hati yang buruk sudah menjadi bagian dari hidup manusia sejak dulu kala.

Jangan mengutuk bad mood, beberapa karya seni besar dunia berangkat dari suasana hati yang buruk.Unsplash/Christopher Lemercier Jangan mengutuk bad mood, beberapa karya seni besar dunia berangkat dari suasana hati yang buruk.
Bahkan beberapa kemenangan atau penemuan besar justru berasal dari kemampuan manusia mengatasi berbagai kesedihan dan kehancuran yang mereka alami.

Seperti tragedi besar yang dialami bangsa Yunani, juga tragedi yang dialami Shakespeare, Beethoven, Chopin, Picasso, dan beberapa seniman besar dunia lainnya.

Melewati kesedihan, dan tentunya bad mood, mereka justru bisa menciptakan maha karya yang tercatat dalam sejarah dunia.

Para filsuf kuno percaya bahwa kesedihan adalah fase penting yang bisa menyempurnakan hidup. Tanpa melewati kesedihan, manusia justru akan hampa.

Epicurus, filsuf Yunani Kuno pendiri mahzab epikureanisme, menyatakan bahwa seseorang bisa dikatakan sudah menjalani hidup sempurna jika sudah bisa memutuskan segala sesuatu dengan bijak dan mengontrol diri dalam menghadapi fase sulit yang tak terhindarkan.

Baca juga: 8 Makanan yang Membuat Bad Mood

Manfaat positif di balik bad mood

Berbagai perasaan negatif ketika bad mood melanda seperti rasa takut, marah, panik, dan sedih, bisa membuat kita mengenali kesulitan dan masalah hidup, menghindarinya, atau mengatasinya.

Bad mood karena perasaan sedih bisa berguna untuk mengenali dan mengatasi berbagai permasalahan hidup. Dalam beberapa studi, kesedihan juga bisa memicu seseorang lebih kreatif. Seperti menulis puisi, mengarang novel, menciptakan lagu, atau melukis.

Sedangkan bad mood karena melankolis mengingat kenangan di masa lalu bisa berguna memotivasi diri dan menata hidup ke depan.

Baca juga: Mengapa Beberapa Orang Lebih Kepo Dibanding yang Lain?

Secara garis besar, berikut ini adalah manfaat bad mood atau fase negatif yang menghampiri hidup kita:

  • Bad mood karena cuaca atau kondisi yang tak menyenangkan bisa meningkatkan memori. Semisal mengingat detil dari toko yang habis kita kunjungi ketika hujan deras.
  • Bad mood juga bisa membuat kita menjadi bijak dalam memutuskan sesuatu. Karena dalam kondisi murung, kita jadi lebih bisa teliti dalam melihat seluruh peristiwa yang terjadi.
  • Selain meningkatkan memori, bad mood juga bisa memotivasi diri untuk segera keluar dari kesulitan yang ada.
  • Bad mood bisa meningkatkan kemampuan komunikasi. Ketika kita sedih, biasanya kita jadi bisa menuangkan perasaan dengan runut melalui tulisan.

Suasana hati murung yang hanya muncul sementara kemudian hilang, adalah fase yang memiliki berbagai manfaat besar tersebut.

Namun bad mood yang berlarut-larut bisa masuk ke dalam kategori depresi, dan hal itu justru membahayakan kesehatan mental.

Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Menganggu Kesehatan Mental

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com