Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyiapkan Anak Usia 6-11 Tahun untuk Menerima Vaksin Covid-19

Kompas.com - 19/12/2021, 13:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak usia 6 hingga 11 tahun sudah dimulai di beberapa tempat di Indonesia.

Seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (16/12/2021), Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun ini mulai dari tanggal 15 Desember 2021 silam.

Bima Arya Sugiarto, wali kota Bogor, mengatakan bahwa vaksinasi anak sudah dimulai karena capaian vaksinasi dewasa sudah di atas 70 persen dan vaksinasi lansia sudah di atas 50 persen.

Vaksinasi Covid-19 untuk anak juga memerlukan persiapan layaknya vaksinasi untuk dewasa dan lansia.

Baca juga: Cakupan Vaksinasi di Sejumlah Daerah Masih Rendah, Ini Alasannya

Manfaat vaksin untuk anak

Program vaksinasi Covid-19 untuk anak memiliki banyak manfaat, jadi hendaknya semua orang tua mengikutkan buah hatinya ke dalam program vaksinasi ini.

Ilustrasi vaksin Covid-19.SHUTTERSTOCK/ M-FOTO Ilustrasi vaksin Covid-19.
Dr. Farid Agung Rahmadi SpA dari Fakultas Kedokteran Undip mengatakan bahwa manfaat vaksin ini tak hanya untuk tubuh anak sendiri, namun juga untuk keluarga terdekatnya dan lingkungan di sekitarnya.

Mengingat anak juga bisa terpapar virus Covid-19 dan menularkan ke seluruh anggota rumahnya meski anak sendiri tak bergejala apapun.

Berikut ini adalah beberapa manfaat vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun:

  1. Meningkatkan daya tahan tubuh spesifik anak terhadap infeksi Covid-19 sehingga diharapkan apabila anak terkena Covid-19 tak ada gejala yang berat dan membahayakan keselamatan anak.
  2. Memperkecil peluang transmisi penularan penyakit Covid-19 dari anak ke orang tua, keluarga, ataupun lingkungan di sekitar anak.
  3. Mempercepat timbulnya herd immunity.

Baca juga: Vaksinasi Anak 6-11 Tahun: Vaksin yang Dipakai, Dosis, dan Syaratnya

Cara menyiapkan anak menerima vaksin

Menurut Farid Agung, tak perlu ada persiapan khusus untuk membawa anak menerima vaksin Covid-19.

"Prinsipnya, ketika divaksin anak dalam kondisi sehat dan sudah kemasukan makanan atau makan pagi dan makan siang," begitu ujar dokter yang juga berpraktik di RSIA Anugrah Semarang ini kepada Kompas.com, Minggu (19/12/2021).

Untuk anak yang baru saja mendapatkan vaksin jenis lainnya, idealnya melakukan vaksinasi Covid-19 dengan jarak minimal dua minggu lamanya.

Semua anak bisa mengikuti program vaksinasi Covid-19 kecuali anak-anak yang menderita gangguan kesehatan khusus. Karena gangguan kesehatan yang dideritanya bisa kontra dengan vaksin yang nantinya diberikan.

Berikut ini adalah anak yang sebaiknya tidak atau jangan mengikuti dahulu program vaksinasi Covid-19:

  1. Anak yang memiliki reaksi anafilaksis karena komponan vaksin pada pemberian vaksinasi sebelumnya.
  2. Anak yang mengidap sindrom Guillain-Barre, mielitis transvera, dan acute demyelinating encephalomyelitis.
  3. Anak yang sedang mendapatkan pengobatan imunosupresan atau sitostatika berat.
  4. Dalam 7 hari terakhir anak dirawat di rumah sakit atau mengalami kegawatan seperti sesak napas, kejang, tidak sadarkan diri, jantung berdebar-debar, perdarahan, hipertensi, dan tremor hebat.

Jadi jika buah hati Anda dalam keadaan sehat dan tak menderita keempat gangguan kesehatan di atas, segeralah siapkan kesehatan tubuh buah hati Anda agar bisa lekas menerima vaksin Covid-19.

Baca juga: Vaksinasi Anak 6-11 Tahun: Syarat, Gejala KIPI, dan Anak yang Tidak Boleh Divaksin

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com