Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Viral Kelirumologi Terminologi Masturbasi

Kompas.com - 03/12/2021, 13:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SAMA sekali saya tidak berniat menulis perihal pornografi di dalam naskah yang sedang Anda baca ini.

Saya menulis naskah ini murni sebagai bahasan kelirumologis tentang naskah yang termuat di dalam Kompas.com, 1 Desember 2021, dengan judul keren “Viral Tantangan Masturbasi DDD Challenge di Medsos, Apa Itu?”

Naskah keren tersebut eksplisit menggunakan istilah viral dan masturbasi sebagai dua “clickbait” demi menarik perhatian masyarakat medsos, khususnya TikTok, agar minimal membuka link naskah tersebut.

Polemik

Saya tidak berniat melibatkan diri ke dalam kemelut polemik kelayakan terhadap tantangan masturbasi DDD challenge maupun polemik sehat-tidaknya perilaku masturbasi.

Saya membatasi diri fokus terbatas pada hasil penelitian Pusat Studi Kelirumologi terhadap kekeliruan tafsir terhadap semantika dan etimologi istilah masturbasi.

Entah kenapa dan bagaimana, ternyata pada kenyataan leksikal Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa ada dua istilah untuk perilaku memuaskan diri sendiri oleh diri sendiri secara seksual, yaitu masturbasi dan onani.

Arti masturbasi di KBBI adalah “proses memperoleh kepuasan seks tanpa berhubungan kelamin”.

Sementara menurut KKBI onani adalah “pengeluaran mani (sperma) tanpa melakukan sanggama; masturbasi”.

Ternyata KBBI bersikap mendua alias ambivalen. Di satu sisi mensinonimkan masturbasi dengan onani, namun di sisi lain secara generik membedakan bahwa onani terkait sperma.

Berarti onani secara implisit hanya bisa dilakukan oleh kaum lelaki, sementara masturbasi bisa dilakukan oleh lelaki maupun perempuan.

Etimologi

Secara etimologis, masturbasi berakar pada kata bahasa Latin mastubari sebagai perpaduan kata manu = tangan dan stuprare = oleh diri sendiri.

Sementara terminologi onani berasal dari nama seorang tokoh bernama Onan yang tersurat di dalam Alkitab kitab Kejadian 38:9:

Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia yang empunya keturunannya nanti, sebab itu setiap kali ia menghampiri isteri kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakaknya".

Berarti secara Alkitabiah dapat ditengarai bahwa sebenarnya Onan tidak melakukan masturbasi, tetapi coitus interruptus.

Namun penguasa gereja pada abad XVIII memang sempat mendayagunakan kisah Onan yang sebenarnya tidak melakukan masturbasi demi mengutuk perilaku masturbasi sebagai dosa.

Setelah abad XVIII berlalu, terjadi evolusi tafsir seksual maupun semantikal sehingga lambat laun istilah onani tidak digunakan.

Sementara istilah masturbasi lebih kerap digunakan, termasuk sebagai istilah medsos seperti pada judul naskah “Viral Tantangan Masturbasi DDD Challenge di Medsos, Apa Itu?”

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com