Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Mandala Jatuh dan Meledak di Medan, 149 Tewas

Kompas.com - 05/09/2021, 07:45 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, 16 tahun lalu, tepatnya pada 5 September 2005 pagi, pesawat Mandala Air mengalami kecelakaan di Jalan Jamin Ginting, kawasan Padang Bulan Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Mandala Air dengan nomor penerbangan RI-091 jatuh dan meledak, hingga menewaskan 149 orang, terdiri dari 94 penumpang, 5 awak pesawat, dan 50 warga di sekitar lokasi kejadian.

Harian Kompas pada 6 September 2005 memberitakan, warga sekitar yang turut menjadi korban di antaranya penghuni rumah, pemilik warung, pengayuh becak, dan pejalan kaki.

Sementara, salah satu dari penumpang pesawat nahas jenis Boeing 737-200 yang tewas adalah Gubernur Sumatera Utara ketika itu, Tengku Rizal Nurdin.

Rencananya, Tengku Rizal Nurdin akan terbang ke Jakarta dan menghadiri rapat para gubernur dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Selain Tengku Rizal, ada pula dua anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sumut Abdul Halim Harahap dan Raja Inal Siregar yang juga mantan Gubernur Sumut periode 1988-1998.

Baca juga: Daftar Negara dengan Militer Terkuat di Dunia 2021, Indonesia Juara 1 di ASEAN, 20 Besar di Dunia

Kronologis kejadian

Pesawat buatan 1981 itu rencananya akan bertolak ke Jakarta via Padang dari Bandar Udara Polonia Medan dengan jadwal keberangkatan pukul 09.40.

Namun sesaat setelah lepas landas sekitar pukul 10.06, pesawat membentur pagar landasan, melompati anak Sungai Babura, menghantam perumahan, kemudian meledak, dan hancur berkeping-keping.

Serpihan badan pesawat beterbangan bersamaan dengan ledakan, berhamburan di Jalan Jamin Ginting 100 meter dari Pasar Pagi Padang Bulan.

Ledakan pesawat membuat tujuh rumah hancur terbakar. Serpihan pesawat menimpa tujuh mobil dan sedikitnya 10 sepeda motor yang tengah melintas dan parkir di Jalan Jamin Ginting.

Menurut seorang petugas pemadam kebakaran, Edi Pradesa, yang datang pertama kali ke lokasi kejadian, ia menemukan 10 korban tewas di tiga rumah toko yang terbakar.

Sedikitnya 10 rumah tinggal dan toko di salah satu jalan protokol di Medan itu hangus terbakar. Empat mobil pribadi dan dua angkutan kota turut hangus karena tertimpa pesawat.

"Awalnya terdengar deru keras pesawat. Hanya sesaat, tiba-tiba terdengar ledakan keras dari arah bandara. Belum sempat berpikir apa yang terjadi, saya melihat badan pesawat Mandala yang dibalut bunga api meluncur deras tak karuan dari arah landasan dan jatuh persis di sisi kanan jalur Jalan Jamin Ginting," kata seorang warga di sekitar lokasi ledakan, Ana boru Tarigan.

"Serpihannya disertai bunga api beterbangan ke mana-mana. Saya dan sejumlah orang berlarian menyelamatkan diri karena takut pesawat akan meledak lebih dahsyat," imbuh dia.

Baca juga: 10 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia 2021, Bagaimana dengan Indonesia?

Terjadi ledakan

Ilustrasi ledakan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi ledakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com