KOMPAS.com – Gempa Bumi berkekuatan magnitudo 6,1 yang kemudian diperbarui menjadi magnitudo 5,8 mengguncang Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Jumat (27/8/2021) pukul 17.22 WIB.
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa terletak pada koordinat 5,75 derajat Lintang Utara, 125,34 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di daratan Filipina pada jarak 238 km arah barat laut Tahuna-Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara dengan kedalaman 43 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Sangihe Bagian Utara,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Stiyo Prayitno saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/8/2021).
Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?
Bambang mengatakan, dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki pergerakan naik mendatar (oblique thrust fault).
Adapun gempa bumi di Indonesia dirasakan di Tahuna, Sulawesi Utara dengan intensitas skala III MMI di mana getaran dirasakan nyata di dalam rumah terasa seakan truk berlalu.
Hingga pukul 19.00 WIB, berdasarkan monitoring BMKG terjadi 2 kali gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo 4,4 dan 3,1.
Baca juga: Berkaca dari Gempa Ambon, Ini yang Harus Dilakukan Ketika Terjadi Gempa Bumi
Berdasarkan hasil permodelan, gempa bumi di Sangihe Sulut tersebut tidak berpotensi tsunami.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” katanya lagi.
Pihaknya juga mengingatkan agar masyarakat terdampak menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," imbuhnya.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa Bumi Terjang Mentawai, Ratusan Orang Meninggal
Bambang juga mengingatkan agar masyarakat mendapatkan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disampaikan melalui:
Terpisah Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menyebut, gempa yang terjadi di Filipina itu dirasakan cukup kuat hingga menyebabkan warga keluar rumah.
"Guncangan gempa ini dirasakan di daerah Glan, Sarangani, Cotabato Selatan, Mindanao, Filipina cukup kuat mencapai skala intensitas V-VI MMI," ujar Daryono, Jumat (27/8/2021).
Baca juga: Mengenali Tanda Tsunami dan Cara Menyelamatkan Diri