Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kini Kaum Muda Produktif Banyak Meninggal karena Covid-19?

Kompas.com - 06/08/2021, 12:19 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah mulai menyoroti tingginya angka kematian karena Covid-19 yang kini banyak dialami oleh anak muda alias usia produktif.

Dalam catatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, tingginya angka kematian itu tak lepas dari melonjaknya kasus positif Covid-19 di kelompok usia tersebut.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengakui, penyebab kematian pada pasien Covid-19 saat ini didominasi usia produktif.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), yang dimaksud dengan usia produktif adalah mereka yang berusia antara 15 sampai 64 tahun.

Baca juga: Indonesia Apresiasi Upaya Kanada Bantu Penanganan Pandemi Covid-19

 

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan yang diolah oleh Satgas Covid-19, 46,7 persen kematian ini berasal dari populasi berusia di atas 60 tahun. Sementara itu, terdapat 36,7 persen dari usia 46-59 tahun serta 12,7 persen kematian dari usia 31-45 tahun.

"Adanya tren kematian pada kelompok usia produktif tersebut tidak terlepas dari adanya peningkatan kasus dari kelompok umur tersebut," kata dia dalam konferensi pers secara daring pada Kamis (5/8/2021)

Secara fakta, kata Wiku, peluang kematian pada pasien dapat meningkat jika terlambat ditangani atau dirujuk, termasuk riwayat komorbid (penyakit penyerta).

Wiku juga memaparkan, saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi varian delta Covid-19 di 132 negara dunia. Kondisi itu menyebabkan kenaikan kasus positif sebesar 80 persen dalam empat pekan terakhir.

Kematian semakin muda

Sementara itu, angka kematian pasien Covid-19 di Indonesia melonjak drastis dari Juni ke Juli 2021.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengungkapkan, kenaikan angka kematian tertinggi bukan disumbangkan dari pasien lanjut usia, melainkan mereka yang lebih muda, yakni antara 46-59 tahun.

Baca juga: Angka Kematian karena Covid-19 Melonjak, Epidemiolog: Akibat Tingginya Kasus Harian dan Kasus Aktif

 

"Justru terjadi bukan di usia di atas 60 tahun, tapi terjadinya justru pada kelompok usia 46-59 yang awalnya 2.500 naik jadi 13.000. Jadi sekitar lima kali lipat kita lihat (kenaikan) angka kematiannya," kata Dewi dalam diskusi daring, Rabu (4/8/2021).

Pada Juli 2021 saja, kelompok usia 31-45 tahun menyumbangkan 5.159 kasus kematian pada. Angka tersebut naik lima kali lipat dibandingkan bulan Juni yang mencatatkan 964 kematian.

Sedangkan pada kelompok lansia, angka kematian bulan Juli mencapai 14.889 kasus. Angka ini naik tiga kali lipat dibanding Juni yang mencatatkan angka kematian sebesar 4.046 kasus.

"Untuk usia 60 tahun (angka kematian) kenaikannya hanya 267 persen, tapi untuk usia 46-59 kenaikan 437 persen, (usia) 31-45 naiknya 435 persen."

Kecenderungan itu sejalan dengan case fatality rate (CFR) atau persentase kematian dari jumlah total pasien yang terinfeksi Covid-19. Pada kelompok usia 60 tahun ke atas, CFR pada bulan Juni mencapai 10,86 persen, tetapi turun menjadi 10,60 persen pada bulan Juli. 

Sebaliknya, terjadi kenaikan CFR pada kelompok usia 46-59 tahun dari yang sebelumnya 3,48 persen pada bulan Juni menjadi 4,3 persen pada Juli. "Peringkat kedua, (CFR) 31-45 tahun yang sebelumnya di bulan Juni hanya 0,97 persen, kurang dari 1 persen, di bulan Juli naik jadi 1,47 persen," kata Dewi.

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Terlambat Menerima Vaksin Covid-19 Dosis Kedua?

 

Melihat data-data tersebut, tampak bahwa ada kecenderungan angka kematian pasien Covid-19 mulai banyak ditemukan pada usia yang lebih muda atau di bawah 60 tahun.

"Jadi tetap harus hati-hati sekali, siapa pun masyarakat Indonesia pada kelompok umur ini, di bulan Juli kemarin terjadi peningkatan kematian yang sangat signifikan," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Dian Erika Nugraheny|Editor: Icha Rastika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com