Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Sinovac Turunkan Risiko Penularan hingga 94 Persen, Ini Kata Kemenkes

Kompas.com - 02/08/2021, 14:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Vaksin Sinovac disebut mampu mengurangi risiko penularan Covid-19 sebesar 94 persen, 96 persen risiko perawatan, dan 98 persen risiko kematian.

Data ini didasarkan dari kajian cepat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes atas Keefektifan vaksinasi Sinovac terhadap infeksi Covid-19 kepada tenaga kesehatan DKI Jakarta.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian Kominfo (@kemenkominfo)

Benarkah demikian? Berikut penjelasan dari Kementerian Kesehatan:

Baca juga: Banyak yang Mengeluh Tak Bisa Suntik Vaksin Dosis Kedua karena Stok Kosong, Ini Kata Kemenkes

Penjelasan Kemenkes

Terkait hal tersebut Kompas.com menghubungi Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi.

Nadia membenarkan hal tersebut, dan ia menjelaskan persentase tersebut didasarkan dari studi pada 13 Januari sampai dengan 18 Maret 2021 lalu pada tenaga kesehatan.

“Studi di 13 Januari sampai dengan 18 Maret 2021 lalu pada tenaga kesehatan ya," ujar Nadia, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (01/08/2021).

Pihaknya menambahkan hasil tersebut didapatkan dari pengujian mereka yang telah divaksinasi secara lengkap yakni dua kali dosis.

"Jadi yang mendapatkan vaksinasi sinovac dua kali lengkap,” ujar dia.

Pihaknya mengatakan hasil tersebut didasarkan pada perbandingan jumlah orang yang terinfeksi dan belum divaksin, dengan orang yang terinfeksi dan sudah divaksin.

Menurut Nadia, dari orang yang belum divaksin sebanyak 28.055 orang, hasil menunjukkan yang terinfeksi adalah sebanyak 2.431 orang.

Adapun pada orang yang sudah divaksin sebanyak dua kali dosis, dari 91.777 orang yang terinfeksi sebanyak 521 orang.

“Jadi memang efek perlindungan pada orang yang divaksin lebih tinggi,” ujar dia.

Baca juga: Apa Efek Jika Terlambat Vaksin Covid-19 Dosis Kedua?

Turunkan risiko kematian

Sementara itu, Ketua Tim Peneliti Efektivitas Vaksin Kemenkes Pandji Dhewantara sebelumnya mengatakan vaksin sinovac bisa mencegah 96 persen perawatan, mencegah 98 persen kematian dan penularan sebanyak 94 persen.

Hal ini menunjukkan arti penting dari vaksinasi lengkap.

“Vaksinasi lengkap sangat disarankan karena vaksinasi pemberian dosis pertama itu belum cukup melindungi. Apabila masyarakat sudah menerima vaksinasi penuh atau lengkap itu akan jauh lebih efektif dalam menurunkan risiko Covid-19 baik perawatan maupun kematian," ujar Pandji dikutip dari Kompas.com, 18 Mei 2021 lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

Tren
Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Tren
Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Tren
Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com