Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Dugaan Babi Ngepet di Depok, Berikut Asal Mula Mitosnya

Kompas.com - 29/04/2021, 08:29 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penangkapan seekor babi oleh warga Kota Depok, Jawa Barat yang disebut-sebut sebagai jelmaan babi ngepet, ramai diperbincangkan warganet. 

Masyarakat RT 02 RW 04 Bedahan, Sawangan, Kota Depok itu beramai-ramai menangkap babi itu pada Selasa (27/4/2021) dini hari.

Baca juga: Ramai Diduga Babi Ngepet di Depok Disebutkan Ukurannya Mengecil, Ini Kata Peneliti LIPI...

Dikutip dari Kompas.tv (28/4/2021) Ketua RW 4 Bedahan Abdul Rosad mengaku bahwa babi ngepet itu kerap meresahkan warga. Uang warga, termasuk dirinya kerap hilang.

Sebelumnya warga selalu berusaha menangkap babi ngepet itu, tetapi gagal. Namun kali ini, warga bekerja sama menangkap babi itu dengan sama-sama mematikan lampu rumah.

“Jadi memang benar-benar jelas. Itu mulai dari dia jubah hitam sampai dia berubah ngepet, jelas. Sampai dia berubah wujud jadi babi, itu warga sudah ngintip semua dari rumah masing-masing, gitu,” ujar Abdul Rosad.

Pihaknya juga mengaku, warga ramai-ramai bugil agar bisa menangkap babi ngepet itu.

Hal ini karena mereka percaya babi ngepet itu tak bisa terlihat atau tertangkap saat warga masih mengenakan pakaian lengkap.

Mitos babi ngepet

Mitos mengenai adanya babi ngepet memang bukan hal asing bagi masyarakat Indonesia, terutama di kalangan suku Sunda dan suku Jawa.

Lantas, bagaimana asal mula mitos pesugihan babi ngepet di Indonesia?

Dosen Fakultas Ilmu Bidaya Universitas Indonesia (UI), Dr Sunu Wasono mengatakan, mitos mengenai jenis-jenis pesugihan bermacam-macam dan nama jenis pesugihan tiap daerah berbeda-beda.

"Pada masyarakat jawa, jenis pesugihan babi ngepet sepertinya tidak dikenal atau setidaknya kurang populer," ujar Sunu saat dihubungi Kompas.com, Rabu, (28/4/2021).

Baca juga: Penangkapan Babi Sita Perhatian Warga Depok hingga Berujung Kerumunan

Ia justru mengatakan, jenis pesugihan yang lebih populer di Jawa adalah tuyul, yang juga dipercaya bisa mencuri uang.

Namun, prinsip bahwa menjadi kaya bisa dilakukan dengan bantuan pesugihan itu berlaku pada masyarakat mana saja yang meyakini mitos tersebut.

"Di Jawa ada jenis pesugihan yang memanfaatkan binatang siluman seperti babi itu. Orang Jawa menyebut celeng. Selain celeng, ada juga binatang siluman lain seperti kera, kerbau, dan jenis lainnya. Bahkan, ular dan tikus," lanjut dia.

Baca juga: Mitos Bulu Kucing Sebabkan Kemandulan, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter

Asal-usul pesugihan

Mitos mengenai babi ngepet dan sejumlah pesugihan lainnya pernah diteliti oleh Clifford James Geertz, seorang ahli antropologi asal Amerika Serikat. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com