KOMPAS.com - Idul Fitri hampir tiba. Seluruh umat muslim akan saling mengucap syukur dan saling bermaaf-maafan di hari raya tersebut.
Cara kita, adalah dengan menjabat tangan dan mengucapkan permohonan maaf lahir batin. Yang tidak bisa bertatap muka, biasanya akan saling berkirim parsel yang dihiasi kartu ucapan permohonan maaf.
Permohonan maaf sendiri adalah etika dasar dalam kehidupan bersosial. Setiap kali kita melakukan kesalahan, susah seharusnya kita harus mengajukan permintaan maaf kepada orang yang telah kita rugikan.
Nah, etika ini, ternyata berkaitan erat dengan budaya yang ada di masing-masing negara. Jadi permintaan atau permohonan maaf pun, disertai dengan cara dan budaya masing-masing.
Seperti apa cara permohonon maaf masyarakat di negara lain? Simak yang berikut ini:
Baca juga: Pandemi, Muncul Budaya Sarapan Baru di Jepang
1. Argentina: bertatap muka
Melansir dari businessnewsdaily, dalam lingkup kerja, seseorang akan meminta maaf dengan cara memanggil atau mengajak orang yang dirugikan dalam kencan makan siang.
Pertemuan empat mata ini disimbolkan bahwa mereka sadar telah berbuat salah dan beritikad untuk memperbaiki kondisi yang menjadi kurang nyaman.
Sedangkan mengajukan permohonan maaf via email atau chat, dianggap sebagai cara yang tidak beretika di Argentina.
2. Brazil: memberi hadiah
Di Brazil, permintaan maaf paling sopan adalah dengan jalan memberi hadiah yang dilengkapi dengan kartu ucapan permintaan maaf.
Hadiah yang ada juga harus sesuai selera yang disukai oleh orang yang dirugikan. Jadi ketika tinggal di Brazil dan Anda melakukan kesalahan terhadap seseorang, Anda harus menyelidiki dulu apa makanan, minuman, dan hobi dari orang tersebut.
Hal ini agar Anda tak salah memberi hadiah dan malah dianggap tidak sopan.
Salah satu hal yang dianggap kurang sopan di Brazil adalah meminta maaf di depan publik, semisal di sebuah forum rapat resmi.
Cara ini, dinilai tidak menghormati privasi dari orang yang sudah dirugikan.
Baca juga: Kepulauan di Brazil Ini Hanya Terima Turis Asing yang Pernah Kena Covid-19