Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Jangan Ulang Sejarah Pagebluk Flu 1920

Kompas.com - 16/03/2021, 11:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TERKAIT pagebluk Corona Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus bersabda “Each and every individual on the surface of the world actually has been affected”.

Sebagai seorang insan manusia yang sampai saat naskah ini ditulis kebetulan masih hidup, saya sepenuhnya setuju sabda dirjen lembaga kesehatan PBB tersebut.

Memang benar bahwa kehidupan setiap insan manusia yang berada di atas permukaan bumi pada hakikatnya terpengaruh oleh pagebluk Corona .

Laskar virus Corona yang sebenarnya secara ragawi sangat amat terlalu kecil terbukti memang mampu mempengaruhi peradaban umat manusia di seluruh pelosok planet bumi.

Pengaruh tidak selalu negatif namun juga tidak selalu positif namun selalu ada pengaruh terhadap kehidupan umat manusia baik secara individual mau pun komunal.

Positif

Akibat perang antara manusia melawan virus maka industri kesehatan mengalami masa keemasan seperti industri senjata pada masa perang antara sesama manusia melawan sesama manusia.

Maka produksi dan penjualan masker mendadak melonjak lebih tinggi ketimbang langit karena memang setiap insan manusa dianjurkan bahkan dipaksa untuk menggunakan masker demi melindungi kesehatan diri sendiri mau pun kesehatan masyarakat di lingkungan hidup masing-masing.

Bahkan industri adibusana mau pun industri benda mewah tidak ketinggalan asyik memetik benefit berupa profit dari kebutuhan umat manusia atas masker.

Vaksin Corona menjadi komoditas yang habis-habisan diperebutkan oleh para produsen mau pun ilmuwan vaksin akibat daya mengeruk laba luar biasa dahsyat dari pasar terang mau pun pasar gelap.

Vaksin Corona menjadi bahan perang bisnis global antara para negara dan bangsa yang merasa mampu memproduksi vaksin Corona yang menjadi primadona bisnis pelayanan kesehatan bersama bisnis obat farmasi serta jamu mau pun bisnis peralatan kesehatan yang dibutuhkan untuk menghadapi angkara murka virus Corona.

Vaksin Corona bahkan potensial menjadi senjata kaum imperialis ekonomi untuk menguasai dunia. Industri kesehatan senasib bagus dengan industri telekomunikasi terkait apa yang disebut sebagai on-line alias daring yang sedang mengalami masa panen raya.

Negatif

Sungguh memprihatinkan bahwa masyarakat miskin yang sudah cukup menderita akibat beban masalah ekonomi malah harus lebih menderita lagi akibat kehilangan kesempatan mencari nafkah akibat pagebluk Corona.

Akibat tidak semua industri mengalami masa keemasan malah justru mengalami masa kegelapan yang sangat gelap-gulita seperti industri pariwisata yang melibatkan perhotelan, restoran, transportasi dan segenap sektor industri jasa terkait pariwisata.

Mereka yang kehilangan sumber nafkah pada industri pariwisata sangat potensial menambah jumlah orang miskin di planet bumi ini akibat dampak bencana bola salju Corona. Meningkatknya kemiskinan dijamin berpengaruh buruk terhadap ekonomi dunia.

Sejak masa awal pagebluk Corona 2020 melanda dunia, di dalam naskah Wabah Penyakit Menular Terjadi Setiap 100 Tahun (kompas.com, 24 Maret 2020) saya sudah mengkawatirkan apa yang terjadi setelah pagebluk Flu 1920 terbukti memicu resesi ekonomi disusul depresi ekonomi global yang kemudian meledakkan Perang Dunia II.

Akibat saya tidak memiliki kemampuan apalagi kekuasaan untuk menyelamatkan umat manusia maka dengan penuh kerendahan hati saya bersujud untuk berdoa memohon perkenan Yang Maha Kuasa menganugrahkan Kekuatan Lahir dan Batin kepada umat manusia pada abad XXI demi tidak mengulang sejarah terburuk tergores pada lembaran sejarah peradaban umat manusia yang telah terjadi pada abad XX. Amin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

4 Drama Indonesia vs Korsel, Diwarnai 2 Kartu Merah dan Manuver Ernando Ari

4 Drama Indonesia vs Korsel, Diwarnai 2 Kartu Merah dan Manuver Ernando Ari

Tren
Duduk Perkara Warganet Beli Sepatu Rp 10 Juta, tapi Ditagih Bea Cukai Rp 31 Juta

Duduk Perkara Warganet Beli Sepatu Rp 10 Juta, tapi Ditagih Bea Cukai Rp 31 Juta

Tren
Ramai soal Porter Stasiun Disebut Tidak Dapat Gaji, Ini Penjelasan KAI

Ramai soal Porter Stasiun Disebut Tidak Dapat Gaji, Ini Penjelasan KAI

Tren
Alasan Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda, Apa Dampaknya?

Alasan Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda, Apa Dampaknya?

Tren
Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Tren
Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com