Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Semarang Disebut karena Hujan Ekstrem, Ahli: Kurang Tepat

Kompas.com - 08/02/2021, 08:31 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Kota Semarang dikabarkan masih terendam banjir hingga Minggu (7/2/2021).

Selain menggenangi rumah warga, banjir kali ini juga melumpuhkan sebagian besar sarana transportasi publik, seperti bandara, stasiun, dan Jalur Pantura.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono menyebut, banjir di sejumlah wilayah Semarang ini diakibatkan oleh curah hujan ekstrem, selain pasang air laut.

"Data curah hujan termasuk ekstrem. Dari hitungan hidrologi, periode ulangnya setiap 50 tahun," kata Basuki usai meninjau lokasi banjir yang melanda kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, pada Sabtu (6/2/2021).

Baca juga: Banjir Semarang, Apa Penyebabnya? Ini Analisis Ahli Hidrologi UGM...

Benarkah banjir di Semarang karena curah hujan yang ekstrem?

Ahli hidrologi Universitas Diponegoro (Undip) Suripin mengatakan, kurang tepat menyalahkan alam, dalam hal ini hujan, atas banjir di Semarang.

"Kurang tepat, karena yang dominan adalah faktor antropodemik, yaitu faktor yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia," kata Suripin saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/2/2021).

"Hujan dari dulu kan begitu, kadang-kadang tinggi, kadang-kadang rendah, itulah gunanya melakukan analisis perencanaan sistem," sambungnya.

Baca juga: Analisis BMKG soal Cuaca Ekstrem Januari-Februari 2021...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com