Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Selidiki Reaksi Alergi pada Dua Orang yang Mendapat Vaksin Covid-19

Kompas.com - 10/12/2020, 12:42 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Regulator Inggris telah menerima dua laporan kemungkinan reaksi alergi dari orang-orang yang divaksin pada hari pertama program vaksinasi Covid-19.

Kepala Badan Regulasi Medis Inggris (MHRI) Dr June Raine, dikutip dari Aljazeera, Rabu (9/12/2020), melaporkan reaksi tersebut saat berbicara di depan Komite Parlemen.

Pada Selasa (8/12/2020), Inggris mulai melakukan vaksinasi kepada orang tua dan pekerja medis dengan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer/BioNTech.

"Kami sedang melihat dua laporan kasus reaksi alergi," kata dia.

Komentar Raine disampaikan sebagai bagian dari diskusi umum tentang bagaimana pihaknya akan terus memantau orang-orang yang telah divaksin.

Pejabat kesehatan menyebutkan, orang yang memiliki riwayat signifikan reaksi alergi, sebaiknya tidak menerima vaksin tersebut sambil menunggu hasil penyelidikan para ahli.

Baca juga: [HOAKS] Vaksin Covid-19 Pfizer Bisa Menyebabkan Wanita Mandul

Direktur Medis Nasional untuk Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, Stephen Powis, menyebut, otoritas kesehatan telah bertindak terhadap rekomendasi MHRI itu.

"Seperti umumnya dengan vaksin baru, MHRA telah menyarankan dengan dasar pencegahan, bahwa orang dengan riwayat alergi yang signifikan untuk tidak menerima vaksinasi ini setelah dua orang dengan riwayat reaksi alergi siginifikan mendapat respons negatif dari vaksin itu," kata Powis dalam sebuah pernyataan.

Merespons hal itu, Pfizer mengaku telah mendapat laporan mengenai adanya kasus tersebut.

Mereka mengatakan, uji coba klinis fase 3 secara umum menunjukkan hasil baik, tanpa masalah keamanan serius.

Uji coba tersebut dilakukan terhadap lebih dari 44.000 orang hingga saat ini, lebih dari 42.000 di antaranya telah menerima vaksinasi kedua.

Sementara itu, dokumen yang dirilis pada Selasa (8/12/2020) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS menyebut data percobaan Pfizer/BioNTech menunjukkan ada kemungkinan reaksi alergi di antara kelompok vaksin (0,51 persen) dibandingkan kelompok plasebo (0,63 persen).

Dikutip dari CNN, Rabu (9/12/2020), protokol percobaan Pfizer menunjukkan orang dengan riwayat reaksi alergi parah terhadap komponen apa pun dalam intervensi penelitian tidak dapat mengambil bagian.

Baca juga: Update Corona Dunia 10 Desember: Riwayat Alergi Parah Tak Diizinkan Gunakan Vaksin Pfizer

Profesor pengobatan eksperimental dari Imperial College London Peter Openshaw menyatakan, ada kemungkinan kecil terjadinya reaksi alergi terhadap vaksin apa pun, sama halnya dengan semua makanan dan obat-obatan.

"Fakta bahwa kami segera mengetahui tentang dua reaksi alergi ini dan bahwa regulator telah bertindak untuk mengeluarkan saran pencegahan menunjukkan bahwa sistem pemantauan ini bekerja dengan baik," jelas dia.

Senada dengan Peter, pakar vaksin Paul Offit mengatakan, reaksi alergi terhadap vaksin tidak jarang terjadi.

"Tentu saja vaksin dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah. Di Amerika Serikat, kira-kira satu dari setiap 1,4 juta dosis vaksin dipersulit oleh reaksi alergi yang parah," kata Paul.

Alih-alih rekomendasi menyeluruh, Offit menyarankan agar pihak terkait melihat kedua pasien secara spesifik faktor apa dari vaksin yang membuat mereka alergi.

Baca juga: Waspada Penularan Corona dari OTG, Simak Cara Mencegahnya Berikut Ini

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Vaksin Sinovac

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda, Apa Dampaknya?

Alasan Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda, Apa Dampaknya?

Tren
Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Tren
Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com