Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Jogja-Solo Siap Beroperasi Januari 2021, Ini Stasiun yang Dilewati

Kompas.com - 14/10/2020, 09:36 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kereta rel listrik (KRL) yang bakal menggantikan kereta api (KA) lokal Prambanan Ekspres (Prameks), akan segera beroperasi dalam waktu dekat.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku operator KRL Jogja-Solo, mengaku akan mengikuti kebijakan dari pemerintah nantinya.

Manager External Relations PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Adli Hakim mengatakan, pihaknya saat ini masih fokus dalam pelayanan KA lokal Jogja-Solo, yakni KA Prameks per 1 Oktober 2020.

"Kami siapkan petugas-petugasnya dan fasilitas-fasilitas layanan penunjangnya di stasiun-stasiun yang memang menjadi pemberhentian Prameks. Nantinya petugas dan fasilitas layanan ini juga akan melayani saat KRL sudah beroperasi," ucap Adli saat dihubungi Kompas.com.

Namun mengenai prasarana perkeretaapian dan pengaturan perjalanan kereta api terkait operasional KRL tersebut pihaknya belum dapat memberikan penjelasan lebih lanjut. 

Dia mengaku masih menunggu dan akan mengikuti kebijakan dari pemerintah.

"Mengenai jumlah stasiun karena berkaitan dengan prasarana perkeretaapian dan pengaturan perjalanan kereta api, kami akan mengikuti kebijakan dari pemerintah nantinya," ucap Adli.

Baca juga: Kereta Prameks Akan Pensiun, Ini Sejarahnya dari 1960 hingga Kini

Berhenti 11 stasiun

Petugas sedang melakukan pengecekan gerbong rangkaian kereta api di Stasiun Purwosari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (15/11/2017).KOMPAS.com/Labib Zamani Petugas sedang melakukan pengecekan gerbong rangkaian kereta api di Stasiun Purwosari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (15/11/2017).

Sementara itu Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Tengah Nur Setiawan Sidik mengungkapkan, KRL Jogja-Solo akan mulai beroperasi penuh pada Januari 2021 mendatang dan menggantikan KA Prameks.

Kereta ini akan berhenti di semua stasiun antara Solo dan Jogja, atau sebanyak 11 stasiun.

"Ya (11 stasiun). Tapi masih dalam tahap evaluasi," kata Sidik saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/10/2020).

Adapun 11 stasiun tersebut di antaranya, Stasiun Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Brambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari, dan Solo Balapan.

Sidik menambahkan, KRL Jogja-Solo untuk tahap pertama yang dioperasikan terlebih dahulu adalah relasi Jogja-Klaten dengan masa uji coba pada awal November 2020.

"Untuk Jogja-Klaten awal November. Kalau lancar, kita coba Klaten-Solo akhir tahun ini," ungkap Sidik.

Baca juga: Digantikan KRL, KA Prameks Jogja-Solo Bakal Pensiun di Akhir 2020

Selama masa uji coba tersebut, ia memastikan perjalanan KA Prameks masih akan tetap beroperasi.

Mengenai jumlah dan spesifikasi kereta, Sidik mengatakan bahwa KRL ini merupakan kerjasama antara PT INKA dan Jerman yang pelaksanaan produksinya di PT INKA.

Hingga saat ini, lanjutnya, sudah ada tiga train set dari total keseluruhan 10 train set.

"KRL kan juga sudah diuji coba di Jakarta, tapi secara prasarana dan sarana di Jogja-Solo belum. Belum bisa ditentukan akan ada berapa kali uji coba," katanya.

Mengenai harga tiket, menurut rencana pihaknya akan mematok tarif sesuai dengan kereta Prameks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com