KOMPAS.com - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) membantah adanya kasus positif Covid-19 di lingkungan perusahaannya.
Bantahan ini disampaikan menanggapi data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta yang memasukkan Antam ke dalam daftar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di wilayah Jakarta yang sudah terpapar infeksi virus corona.
Dalam data tersebut, Antam menjadi kantor yang mencatatkan paling banyak kasus positif Covid-19, yakni 68 kasus.
Seretaris Perusahaan Antam, Kunto Hendrapawoko menegaskan, tidak ada kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di lingkungan perusahaan yang memproduksi emas itu.
"PT Aneka Tambang Tbk menyatakan bahwa per tanggal 26 Juli 2020 tidak ada kasus terkonfirmasi positif atas pekerja dan tenaga alih daya Antam di Kantor Pusat Jakarta," kata Kunto.
Baca juga: Klaster Perkantoran Covid-19, Kasus Terbanyak di PT Antam Tbk
Kunto mengatakan, informasi terdapat 68 kasus Covid-19 di lingkungan Antam tidak benar dan tidak sesuai dengan data yang dimiliki perusahaan.
Ia menyebutkan pihaknya sejauh ini berkomitmen memastikan segala operasional unit bisnis berjalan dengan baik, mulai dari area kerja tambang hingga pabrik.
Tentunya, kata dia, dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat di seluruh area.
Antam pun melengkapi wastafel di luar gedung, handsanitizer, aturan wajib mengenakan masker, penerapan penjagaan jarak, pemberian vitamin dan suplemen tambahan, dan pengecekan suhu tubuh sebelum bekerja.
Selain itu, Antam juga melakukan tes cepat dan swab virus corona kepada seluruh pekerjanya.
"Sejak pandemi Covid-19 meluas di Indonesia, Antam berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam memutus mata rantai Covid-19," ujar Kunto.
Baca juga: Harga Emas Antam Rp 1 Juta Per Gram, Apakah Saatnya Jual Simpanan Emas?
Ia menjelaskan, tes cepat dan tes swab Covid-19 yang dilakukan Antam juga menyasar kepada masyarakat yang ada di sekitar wilayah operasi perusahaan.
Langkah itu, menurut Kunto, menjadi salah satu program pertanggungjawaban perusahaan terhadap masyarakat (CSR) di masa pandemi virus corona.
"Antam juga bersinergi dengan pemangku kepentingan dalam melakukan penanganan pandemi, mulai dari sosialisasi kepada masyarakat, pemberian bantuan portable handwash, APD untuk tenaga medis, dan bantuan bahan makanan pokok, penyediaan Rumah Sakit Ready Covid-19 di Jakarta, serta pemberian PCR & reagent di wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Raja Ampat," jelas Kunto.
Kompas.com telah menghubungi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes DKI Jakarta, dr. Lies Dwi, untuk meminta keterangan mengenai klarifikasi PT Antam ini.
Namun, hingga Selasa (28/7/2020), belum ada jawaban dari dr. Lies Dwi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.