Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Covid-19 "Tak Semengerikan Itu"? Ini Data dan Fakta soal Virus Corona

Kompas.com - 23/07/2020, 07:10 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona masih menimbulkan keresahan di hampir seluruh negara di dunia.

Meski aktivitas perlahan kembali berjalan, banyak yang berubah dalam keseharian.

Pemerintah masih melakukan upaya penanganan virus penyebab Covid-19 ini. Masyarakat diminta disiplin melakukan protokol pencegahan penularan Covid-19.

Laporan adanya infeksi virus corona jenis baru dilaporkan di Wuhan, China, pada 31 Desember 2019. Artinya, sudah sekitar 205 hari virus ini menyebar.

Ratusan hari berjalan, belum ada tanda penurunan angka infeksi harian, meski titik episentrum virus telah bergeser, dari China menuju Eropa kemudian Amerika Latin.

Bahkan, dalam sepekan terakhir, data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan rekor tambahan kasus baru tertinggi dalam 24 jam sebanyak 237.734 kasus infeksi pada 18 Juli 2020.

Selain itu, hampir 1 juta kasus baru dilaporkan dalam waktu 100 jam atau 4 hari pada periode 14-18 Juli 2020.

Pada Rabu (22/7/2020) malam, menurut data Worldometers, angka infeksi virus corona secara global telah mencapai 15 juta kasus dengan 622.365 kematian,dan 9,1 juta pasien dinyatakan sembuh.

Kendati demikian, perdebatan mengenai bahaya atau tidaknya virus corona terus bergulir hingga detik ini.

Benarkah virus corona tak semengerikan itu, seperti sempat ramai di media sosial beberapa hari ini?

Lebih menular

Petugas kesehatan sedang melakukan tes usab terhadap seorang penumpang KRL di Stasiun Bogor, Selasa (7/7/2020).KOMPAS.COM/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Petugas kesehatan sedang melakukan tes usab terhadap seorang penumpang KRL di Stasiun Bogor, Selasa (7/7/2020).
Misteri mengenai virus corona jenis baru belum terpecahkan sepenuhnya. Kerap pula terjadi perdebatan-perdebatan di antara para ilmuwan, misalnya soal metode penularan virus.

Awalnya, virus corona disebut hanya bisa menular melalui tetesan atau droplet penderita yang dikeluarkan ketika batuk atau bersin.

Akan tetapi, penelitian terbaru menunjukkan bahwa Covid-19 dimungkinkan bisa bertahan di udara dan menular.

Sempat terjadi perdebatan panjang antara WHO dan sejumlah ilmuwan dunia hingga akhirnya potensi penularan melalui aerosol itu diakui WHO pada 9 Juli 2020.

Temuan baru itu kembali menegaskan bahwa potensi penularan Covid-19 sangat besar, khususnya di ruangan tertutup dan kerumunan massa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com