Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pesta Pernikahan dan Wisuda Berujung Infeksi Virus Corona...

Kompas.com - 14/07/2020, 20:58 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Lebih dari empat bulan sejak laporan pertama virus corona di Indonesia pada awal Maret 2020 lalu, angka infeksi belum menunjukkan tanda-tanda akan melandai.

Bahkan pada Kamis (9/7/2020), Indonesia melaporkan rekor kasus harian tertinggi dengan 2.657 kasus.

Kendati demikian, aktivitas warga mulai bergeliat kembali seiring pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah.

Acara-acara yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa pun mulai banyak terlihat. Namun, beberapa di antaranya justru berubah menjadi klaster baru Covid-19.

Berikut deretan pesta yang berujung pada kemunculan infeksi virus corona:

Baca juga: Lonjakan Kasus Virus Corona di Sejumlah Daerah, Perlukah PSBB Kembali Diterapkan?

Pesta wisuda di Solo

Sebanyak 25 tenaga medis di RSUD Moewardi Solo dinyatakan positif Covid-19, Senin (13/7/2020).

Mereka adalah mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, kasus tersebut diduga lantaran ada seorang mahasiswa yang mengadakan pesta kecil usai wisuda.

"Indikasi-indikasinya kemarin ada yang habis wisudaan kemudian berkumpul bareng teman-temannya. Sedikit ada pesta kecil. Nah yang begini ini kadang kita lepas kontrol," kata Ganjar, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 13 Juli 2020.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani mengatakan, dari 25 mahasiswa UNS yang terpapar Covid-19 itu 15 di antaranya berasal dari Solo.

Menurutnya, Solo tidak pernah mencatat kasus sebanyak itu dalam satu hari.

Baca juga: Ganjar Geram Solo Disebut Zona Hitam: Yang Hitam Itu Bajumu!

Pesta pernikahan di Semarang

Bulan lalu, lonjakan kasus Covid-19 di Semarang juga berasal dari sebuah acara pesta pernikahan.

Acara bahagia itu berakhir duka karena satu per satu kerabat terinfeksi virus corona dan beberapa di antaranya meninggal dunia.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 21 Juni 2020, pesta pernikahan itu berlangsung pada pertengahan Juni dengan melibatkan lebih dari 30 orang.

"Kejadian empat hari yang lalu ada pernikahan yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan karena lebih dari 30 orang," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com