Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Pesawat di London, 118 Orang Meninggal Dunia

Kompas.com - 18/06/2020, 09:20 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 48 tahun lalu, tepatnya 18 Juni 1972, sebuah pesawat jet Trident jatuh setelah lepas landas dari Bandara Heathrow, London, Inggris.

Dilansir dari History, sebanyak 118 orang  meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.

Penyebab kecelakaan diyakini karena kesalahan co-pilot yang kurang berpengalaman sehingga mengakibatkan kesalahan fatal yang berujung pada kecelakaan.

Ketika akan memasuki musim panas tahun 1972, ada sejumlah masalah serius yang dihadapi oleh industri penerbangan.

Pembajakan kerap terjadi dan pilot merasa sangat rentan karena mereka paling sering menanggung beban tersebut.

Namun, pada 18 Juni 1972 itu, semua hal berjalan normal di Bandara Heathrow. Penerbangan pagi British European Airlines (BEA) tujuan Brussels penuh dan kondisi cuaca sangat bagus.

Tak ada kendala saat pesawat itu lepas landas. Insiden mulai terkadi ketika roda pesawat di tarik dan kemudian jatuh.

Pesawat tersebut terbelah karena benturan di tanah dan meledak sehingga menghamburkan isi pesawat dan penumpang.

Hanya dua dari 118 penumpang dan awak pesawat yang dapat dikeluarkan dari reruntuhan dalam kondisi masih hidup.

Akan tetapi, keduanya akhirnya meninggal dunia beberapa jam kemudian.

Semua upaya untuk menjelaskan kecelakaan itu tidak membuahkan hasil.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pengesahan Magna Carta

Hasil penyelidikan

Harian Kompas, 21 Juni 1972 memberitakan, hasil penyelidikan tape recorder pesawat menunjukkan bahwa alat kemudi otomatis telah mengurangi kecepatan sebelum pesawat mencapai kekuatan cukup untuk terbang.

Bersamaan dengan itu, bagian belakang sayap yang dilengkungkan ke bawah untuk menambah gaya angkat pesawat, justru diangkat lebih cepat.

Hal itu membuat pesawat kehilangan keseimbangan dan jatuh seperti batu dari langit.

Pilot sempat mengambil alih kemudi otomatis, tapi sudah terlambat karena ketinggian pesawat tak memungkinkannya untuk melakukan manuver.

Diketahui bahwa co-pilot pesawat yang melakukan kesalahan itu.

Sementara itu, pemberitaan Harian Kompas, 24 Juni 1972, menyebutkan, co-pilot berusia 21 tahun tersebut baru beberapa bulan lulus dari sekolah penerbangan.

Penyelidikan lain menunjukkan bahwa pesawat tersebut kelebihan muatan atau muatannya tidak didistribusikan secara benar.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Valentina Tereshkova Jadi Perempuan Pertama di Luar Angkasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com