KOMPAS.com - Italia melaporkan adanya peningkatan 197 kasus meninggal akibat virus corona.
Hal itu menjadi tambahan kasus meninggal tertinggi di negara tersebut sejak dimulainya wabah virus corona.
Melansir BBC (7/3/2020), Pejabat setempat mengatakan 49 orang telah meninggal dalam 24 jam, sementara lebih dari 4.600 kasus telah dilaporkan secara total.
Negara itu sekarang telah melaporkan kematian terbanyak di luar China, tempat virus itu muncul pada Desember 2019.
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan hampir 100.000 orang di seluruh dunia telah terjangkit virus corona.
Lebih dari 3.000 orang tewas, mayoritas di China.
Direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut penyebaran virus "sangat memprihatinkan" dan mendesak semua negara untuk membuat penahanan "prioritas tertinggi mereka" terhadap virus corona.
Lantas, apa yang terjadi di Italia?
Baca juga: 13 Tambahan Kasus Virus Corona di Singapura, Sebagian Besar Tertular di Rumah Makan
Pada Jumat (6/3/2020), para pejabat mengumumkan rekor kematian harian dalam sebuah pernyataan.
Mereka mengatakan jumlah itu tidak dapat dikonfirmasi secara resmi sampai pejabat kesehatan telah "menetapkan penyebab sebenarnya kematian".
Lembaga kesehatan nasional mengatakan usia rata-rata mereka yang telah meninggal adalah 81 tahun, dengan mayoritas menderita masalah kesehatan. Diperkirakan 72 persen dari semua yang telah meninggal adalah laki-laki.
Italia memiliki salah satu populasi tertua di dunia.
Menurut data pemerintah, 4,25 persen orang yang dikonfirmasi memiliki virus corona telah meninggal, tingkat tertinggi di dunia.
Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Korea Utara Akan Tembak Warga China yang Melanggar Perbatasan
Pemerintah minggu ini memerintahkan penutupan semua sekolah selama 10 hari karena berjuang untuk mengatasi wabah tersebut.
Semua olahraga profesional, termasuk pertandingan sepak bola Serie A, juga akan dimainkan secara tertutup selama sebulan.