Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

49 Orang Meninggal dalam Sehari di Italia Akibat Virus Corona, 72 Persen Laki-laki

Kompas.com - 07/03/2020, 17:45 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

Wartawan BBC Roma Mark Lowen mengetwit bahwa seorang penduduk di kota Codogno Italia yang dikarantina mengatakan kepadanya hal yang paling menjengkelkan bagi banyak orang di sana adalahtidak diizinkan mengadakan pemakaman untuk korban virus corona untuk membatasi pertemuan.

"Para imam mengucapkan beberapa doa, dan hanya itu," tulisnya.

Sementara itu, di Vatikan, yang melaporkan kasus pertama virus itu pada Jumat (6/3/2020) mengatakan sedang mempertimbangkan agar Paus mengirimkan alamat Angelusnya pada hari Minggu (8/3/2020) melalui video daripada dari jendela di Vatikan, untuk menghindari penarikan kerumunan yang besar.

Paus, yang menderita flu, baru-baru ini dites negatif untuk virus corona, lapor media Italia.

Baca juga: Virus Corona Ancam Ekonomi, Ini Instrumen Investasi yang Patut Dilirik

Kasus virus corona di berbagai negara

Hanya China, Korea Selatan, dan Iran yang melaporkan lebih banyak kasus virus corona daripada Italia.

Hingga Sabtu (7/3/2020), Korea Selatan telah memiliki 7.041 kasus dan 46 kematian. Iran telah memiliki sekitar 3.500 kasus dan 124 kematian meskipun angka-angka ini diyakini diremehkan.

Sementara, Florida melaporkan dua kematian pada Jumat (6/3/2020), menjadikan angka kematian AS menjadi 16 dengan lebih dari 200 kasus yang dikonfirmasi.

Kematian lainnya adalah di negara bagian pantai barat California dan negara bagian Washington.

Itu terjadi ketika Presiden AS Donald Trump menandatangani RUU darurat senilai 8,3 miliar  dollar AS untuk mencoba memerangi wabah tersebut.

Di California, 21 kasus virus corona telah dikonfirmasi pada kapal pesiar Grand Princess yang ditahan di lepas pantai dekat San Francisco. Kapal pesiar adalah kapal yang berelasi dengan Diamond Princess, yang merupakan lokasi wabah utama virus korona saat ditambatkan di Jepang.

Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan Grand Princess akan dikirim ke dermaga non-komersial selama akhir pekan di mana semua 3.533 penumpang dan awaknya akan diuji.

Baca juga: Ansyaad Mbai: Lebih Bahaya Virus Radikalisme ISIS daripada Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com