Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Virus Corona di Iran Terus Bertambah, Bagaimana Kondisi WNI?

Kompas.com - 23/02/2020, 20:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus infeksi virus corona di Iran terus bertambah sejak pertama kali dikonfirmasi pada Rabu (19/2/2020).

Sejauh ini, tercatat 43 orang terinfeksi di Negeri Para Mullah tersebut dengan 9 kasus kematian.

Terkait kondisi warga negara indonesia (WNI) di Iran, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan bahwa tak ada WNI yang terapapar virus corona.

"Informasi yang diterima kemarin dari Dubes RI di Iran, tak ada WNI yang terpapar," kata Teuku kepada Kompas.com, Minggu (23/2/2020).

Menurutnya, terdapat 474 WNI di Iran saat ini dan mayoritas berada di Teheran dan Qom, wilayah yang terdampak virus corona.

Teuku mengatakan, KBRI Teheran secara berkala mengontak dan meminta WNI agar WNI mewaspadai penyebaran virus corona di wilayah tempat tinggalnya.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Korea Selatan Naikkan Kewaspadaan ke Level Tertinggi

Imbauan

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Teheran sendiri telah mengeluarkan imbauan bagi WNI yang berada di Iran.

Dalam keterangan tertulisnya yang diunggah di akun Instagram resminya, KBRI mengimbau agar WNI selalu menjaga daya tahan tubuh dan mencuci tangan menggunakan sabun setiap beraktivitas.

Selain itu, KBRI juga meminta WNI untuk menggunakan masker pelindung hidung dan menghindari kontak fisik antar individu secara dekat.

"Hindari kontak fisik antar individu secara dekat untuk mengurangi kemungkinan penyebaran penyakit melalui kulit," tulis KBRI Teheran.

Selain menghindari tempat keramaian yang dapat mendorong penyebaran virus, KBRI juga mengimbau untuk tidak mengunjungi wilayah karantina kesehatan atau daerah yang menjadi penyebaran virus corona.

Terkait perkembangan situasi terkini di Iran, WNI bisa dilihat melalui media dan otoritas setempat serta media sosial KBRI Teheran, di samping berbagi informasi di antara WNI.

Berikut nomor Hotline KBRI Teheran yang bisa dihubungi dalam keadaan mendesak: 09378132531, 09919614860, 09129632269, 09370723131, 09120368594, 09120542159.

WNI juga bisa menghubungi KBRI Teheran pada nomor telepon 021-88715558.

Baca juga: Duta Besar Israel untuk China Dikarantina di Beijing akibat Kekhawatiran Virus Corona

Langkah Pemerintah Iran

Sebagai tindakan pencegahan, pihak berwenang memerintahkan penutupan sekolah, universitas dan pusat pendidikan lainnya di 14 provinsi di seluruh negeri mulai hari Minggu (23/2/2020), menurut televisi pemerintah.

Mereka termasuk Qom, Markazi, Gilan, Ardabil, Kermanshah, Qazvin, Zanjan, Mazandaran, Golestan, Hamedan, Alborz, Semnan, Kurdistan dan ibu kota, Teheran.

Pemerintah juga mengumumkan bahwa semua acara seni dan bioskop di aula di seluruh negeri telah dibatalkan sampai akhir minggu untuk menghentikan infeksi.

Sementara itu, kota Teheran menutup semua bistro dan air mancur di stasiun kereta bawah tanah ibu kota sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Pihak berwenang juga menangguhkan pertandingan sepak bola populer selama 10 hari dan tindakan tambahan termasuk pembersihan harian kereta metro dan bus kota.

Baca juga: Kilas Timur Tengah Sepekan, dari Kasus Corona di Iran hingga Ancaman Erdogan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com