Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik 10 Kali Lipat dalam Sepekan, 4 Orang Meninggal dan 556 Kasus Virus Corona di Korsel

Kompas.com - 23/02/2020, 16:15 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona jenis baru yang kini dikenal dengan Covid-19 di Korea Selatan (Korsel) terus meningkat.

Hingga Minggu (23/2/2020), tercatat ada 4 kematian di Negeri Ginseng. 

Melansir Korea Herald (23/2/2020), kematian keempat dikonfirmasi Minggu (23/2/2020) pagi waktu setempat, setelah sebelumnya pada Sabtu jumlah yang meninggal 3 orang.

Korban keempat COVID-19 adalah seorang pria berusia 57 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Daenam di Cheongdo, Provinsi Gyeongsang Utara.

Sementara korban ketiga dilaporkan Sabtu (22/2/2020) yakni pria berusia 41 tahun yang dites positif dalam pemeriksaan.

Kasus kematian kedua di Korsel dikonfirmasi Jumat (21/2/2020), seorang wanita berusia 55 tahun.

Lalu kematian pertama dilaporkan dua hari sebelumnya, Rabu (19/2/2020). Korban adalah seorang pria berusia 63 tahun yang didiagnosis mengidap paru-paru kronis.

Baca juga: Presiden Korea Selatan Naikkan Status Infeksi Virus Corona di Level Tertinggi

Peningkatan kasus virus corona di Korsel 

Kasus di Korsel telah meningkat drastis dalam beberapa hari terakhir. Peningkatannya sekitar 10 kali lipat dibanding hari Rabu (19/2/2020).

Pada Minggu (23/2/2020) pukul 9 pagi waktu setempat, total ada 556 kasus di Korsel menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC).

Dari 556 infeksi, 306 kasus dilacak ke Daegu dari Gereja Shincheonji Yesus, Kuil Tabernakel Kesaksian, dan 111 kasus dikaitkan dengan Rumah Sakit Daenam di Cheongdo.

Dari 123 kasus baru dikonfirmasi Minggu pagi, 75 kasus berasal dari gereja, dengan 63 di antaranya merupakan penduduk Daegu.

Tujuh orang berasal dari Provinsi Gyeongsang Utara, dua dari Provinsi Gyeonggi, dan masing-masing satu dari Busan, Gwangju dan Provinsi Gyeongsang Selatan.

Saat ini otoritas kesehatan sedang memeriksa status kesehatan dari 9.336 anggota jemaat yang dikarantina.

Lebih dari 1.200 orang dilaporkan mengatakan mereka memiliki gejala yang mencurigakan.

Sebagian besar mereka yang terinfeksi berasal dari Daegu dan Provinsi Gyeongsang Utara, yaitu sebanyak 465 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com