KOMPAS.com - Jumlah infeksi virus corona di China disebut menurun. Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan jumlah infeksi corona di Wuhan turun hingga 55 persen pada Sabtu (22/2/2020) jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
Diketahui, jumlah infeksi pada hari Jumat (21/2/2020) terdapat 889 kasus, sementara keesokan harinya infeksi baru hanya ada di angka 397 kasus.
Juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China, Mi Feng memaparkan data yang ia miliki.
Jumlah kasus infeksi yang masih ditangani di Wuhan pada Jumat adalah 38.020 kasus, angka itu turun di hari Sabtu menjadi 36.680.
Di Hubei, angka infeksi juga menunjukkan penurunan di hari yang sama, dari 13.886 menjadi 10.967 kasus.
Sementara secara nasional, penurunan juga terlihat dari semula 9.141 kasus menjadi 5.637.
"Perubahan itu mengindikasikan penguatan pencegahan dan kontrol secara nasional yang berkelanjutan berpengaruh. Progres positif juga telah ditemukan dalam pengobatan medis, dan angka infeksi yang ada terpantau mengalami penurunan," kata Mi Feng seperti dikutip dari South China Morning Post.
Dengan menurunnya angka infeksi, kota yang semula diisolasi dan ditutup secara total akibat menjadi pusat persebaran virus, kini perlahan sudah mulai dibuka dan berangsur normal.
Baca juga: 1 Kasus Virus Corona Ditemukan di Komplek Pabrik Samsung
Akan tetapi hal sebaliknya, peningkatan jumlah kasus infeksi virus Cofid-19 yang terkonfirmasi justru terjadi di negara lain, seperti Iran, Jepang, Korea Selatan dan Italia.
Di negara-negara tersebut, infeksi virus yang berasal dari Wuhan ini justru naik tingkat dari epidemik menjadi pandemik.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh seorang profesor dari Departemen Penyakit Menular dan Kesehatan Masyarakat, City University, Hong Kong, Dirk Pfeiffer.
Ia menyebut, penurunan kasus yang ada di China bukan berati virus ini sudah terkontrol. Oleh karena itu, bukan hal mustahil kemudian virus ini akan menjadi pandemi di banyak negara lainnya.
"Sayangnya, saya percaya bahwa kita tidak bisa menghentikan persebaran virus, tidak dapat dihindarkan dalam beberapa minggu atau bulan ke depan. Kasus infeksi akan terlihat di banyak atau sebagian banyak negara di dunia. Ini akan menjadi pandemik," ujarnya.
Otoritas Kesehatan Iran melaporkan terdapat 28 kasus infeksi virus corona dengan korban meninggal sebanyak 6 jiwa.
Kemudian Pusat Pengontrolan dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan, menyebut jumlah infeksi meningkat lebih dari 2 kali lipat pada Jumat, dari 204 menjadi 433 kasus.
Angka infeksi kemudian melonjak menjadi 556 dari update terakhir. Sementara korban meninggal 4 orang.