KOMPAS.com - Hari ini 10 tahun lalu, tepatnya 23 Februari 2010, terjadi bencana tanah longsor di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Harian Kompas, 24 Februari 2010, memberitakan, longsor terjadi pada Selasa (23/2/2010) pukul 08.00 WIB di kawasan perkebunan dan pabrik teh Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.
Longsor terjadi tidak lama setelah bencana banjir dan lumpur menerjang Kabupaten Bandung.
Sekretaris Kecamatan Pasirjambu Saiful Bachri menjelaskan, hujan deras mengguyur lokasi kejadian sejak malam sebelumnya.
Kawasan yang longsor merupakan tebing curam yang berbatasan dengan kawasan Gunung Tilu, Bandung Selatan.
Kawasan ini memang rawan longsor. Laporan awal menyebutkan, 70 buruh kebun teh hilang.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 22 Februari 1967, Soekarno Serahkan Kekuasaan kepada Soeharto
Saat peristiwa terjadi, pagi hari, para buruh tengah bekerja sehingga mengakibatnya banyaknya korban yang tertimbun longsor.
Sebanyak 3 RT di RW 18 di Desa Tenjolaya terdampak. Longsor itu juga menimbun 50 rumah bedeng milik buruh.
Longsor juga menimbun satu pabrik pengolahan teh, satu gedung olahraga, satu koperasi karyawan, satu puskesmas pembantu, dan satu masjid.
Luas perkebunan teh itu mencapai 500 hektar.
Pihak berwenang melakukan evakuasi di daerah dasar lembah Gunung Waringin.
Hingga sehari setelah kejadian, baru 4 jenazah yang dikeluarkan dari timbunan tanah.
Petugas sempat kesulitan mengevakuasi karena medan yang sulit. Untuk mencapai lokasi longsor, butuh waktu 3 jam jalan kaki menapaki jalanan berbatu dan berkelok.
Kawasan itu juga tidak terjangkau jaringan telepon seluler sehingga komunikasi sulit dilakukan.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Terbunuhnya Malcolm X, Tokoh Nasionalis Afro-Amerika
Evakuasi pada awalnya dilakukan secara manual, hanya dengan cangkul. Alat berat belum masuk karena tempat tersebut letaknya sekitar 32 kilometer dari Jalan Raya Ciwidey.