Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona: 724 Orang Meninggal, 1 Kasus Kematian Warga Asing Pertama di Wuhan

Kompas.com - 08/02/2020, 15:38 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona hingga saat ini masih tak terbendung. Jumlah korban pun terus berjatuhan. 

Berdasarkan data peta penyebarannya, jumlah pasien terinfeksi per tanggal 8 Februari 2020 sebanyak 34.883 orang.

Dari jumlah tersebut, 724 orang (2 persen) meninggal dunia dan 2.152 (6 persen) pasien telah sembuh.

Sejauh ini sudah ada 27 negara yang telah mengonfirmasi adanya kasus tersebut.

Berikut rinciannya:

  • China: 34.599 kasus (723 orang meninggal)
  • Asia: 214 kasus (1 orang meninggal)
  • Eropa: 31 kasus
  • Amerika: 17 kasus
  • Australia: 15 kasus
  • Lainnya: 7 kasus

Otoritas Kesehatan China hari ini (8/2/2020) mengumumkan adanya 81 kasus kematian baru di Hubei dan lima provinsi lainnya.

Baca juga: WN Kanada di Malaysia Diduga Terinfeksi Virus Corona dari Indonesia, Kemenkes: Negatif

Kasus kematian warga asing akibat virus corona

Sementara itu, Kedutaan Besar AS juga menyebutkan, seorang warganya yang tinggal di Wuhan meninggal dunia.

Hal itu menjadikannya sebagai kasus kematian pertama untuk warga asing di China akibat virus corona.

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa seorang warga negara AS berusia 60 tahun yang didiagnosis menderita virus corona meninggal di Rumah Sakit Jinyintang di Wuhan, China pada Kamis," kata seorang juru bicara Kedutaan Besar AS, dilansir dari SCMP (8/2/2020).

"Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga atas kehilangan mereka," sambungnya.

Sementara, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying pada Kamis (6/2/2020) mengatakan, terdapat 19 orang asing yang terinfeksi dan dua di antaranya telah dipulangkan ke negaranya.

Selain warga AS, seorang pria Jepang yang dirawat di rumah sakit di Wuhan akibat pneumonia juga meninggal dunia. Pria tersebut diduga terinfeksi virus corona. Namun, karena kesulitan dalam diagnosis penyakit, penyebab kematian disebutkan karena pneumonia.

Kabar tersebut telah dikonfirmasi oleh Kementerian Luar Negeri Jepang.

Pria tersebut berpotensi menjadi orang Jepang pertama yang meninggal karena virus corona.

Kematian tersebut bertepatan dengan lonjakan jumlah penumpang yang terinfeksi virus corona di kapal pesiar yang dikarantina di pelabuhan Yokohama, Jepang.

Sejauh ini, 64 orang dikonfirmasi telah terinfeksi virus corona di kapal pesiar itu.

Baca juga: Kontak dan Informasi Penting bagi WNI di Jepang Terkait Wabah Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Tren
Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Tren
Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Tren
Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum 'Ditelan' Everest

Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum "Ditelan" Everest

Tren
Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Tren
Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Tren
Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Tren
Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Tren
Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Tren
Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Tren
45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

Tren
Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Tren
4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com