Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Unpar Sediakan Sabun Cuci Muka Senilai Rp 200.000 di Toilet

Kompas.com - 06/09/2019, 16:55 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Unggahan adanya sabun cuci bermerek Sebamed yang terdapat di Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Bandung ramai di perbincangkan netizen di media sosial, Senin (2/9/2019)

Diketahui, merek Sebamed dikenal sebagai brand produk perawatan kulit obat dengan harga mahal.

Untuk produk Sebamed Face Wash yang ada di Unpar harganya berkisar Rp 200.000.

Kemudian, sejumlah warganet pun berkomentar mengenai kehadiran sabun cuci muka "mahal" yang disediakan oleh Unpar tersebut.

Seperti apa penjelasannya?

Narasi yang beredar:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, salah satu pengguna Twitter Bandungfess, @bdgfess mengunggah foto yang menampilkan sabun cuci muka Sebamed tergantung di dinding toilet.

"Euy inilah kenapa Unpar disebut Kampus Sultan. Di WCnya aja ada facewash seharga 200 ribu.

Di WC kampus aku mah enggak ada sabun sama sekali soalnya pada suuzon sama cowo. Jadi mun cebok pakai wipol," tulis akun @bdgfess pada Senin (2/9/2019).

Tak hanya itu, pada foto juga tertulis komentar-komentar mengenai keberadaan sabun Sebamed.

"Biar mahasiswanya enggak kucel dan hinyai gitu kali ya," tulis salah satu akun.

Selain itu, Unpar disebut-sebut sebagai kampus kelas "sultan".

Hingga kini unggahan tersebut telah direspons sebanyak 6.600 kali dan disukai sebanyak 5.600 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Baca juga: Viral Sabun Cuci Piring Digunakan untuk Cuci Baju, Ini Penjelasan Ahli

Penelusuran Kompas.com:

Mengonfirmasi hal itu, Humas Unpar Sofyan Desvianto membenarkan bahwa sabun cuci muka Sebamed tersedia di dalam kampus Unpar.

"Kami ingin menginfokan saja kalau penyediaan sabun tersebut adalah program dari Sebamed sendiri. Pihak Sebamed memberikan tester sabun di beberapa toilet kampus kami secara gratis," ujar Sofyan kepada Kompas.com, Selasa (3/9/2019).

Sofyan mengatakan, adanya sabun Sebamed yang kemudian viral di media sosial ini hanya berupa sampel untuk mahasiswa saja dan bersifat program promosi dari pihak yang bersangkutan.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com