Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral soal Tablet Tak Boleh Digerus, Bagaimana Cara Konsumsi Obat yang Tepat?

Kompas.com - 05/09/2019, 08:49 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebuah unggahan mengenai cara mengonsumsi obat viral di media sosial.

Keramaian ini awalnya karena unggahan sebuah akun yang mengunggah caranya mengonsumsi obat dengan cara mengeluarkan isi obat dari kapsul, dan ada pula yang menggerus obat berbentuk tablet.

Unggahan ini diikuti testimoni para pengguna Twitter lainnya, yang berbagi cara mereka mengonsumsi obat.

Sementara itu, akun @adidict, menanggapi unggahan ini dengan mengungkapkan keprihatinannya karena cara konsumsi obat seperti ini. Menurut dia, ada beberapa obat yang tak boleh dihancurkan karena alasan kesehatan.

Unggahan yang viral di media sosial Twitter soal cara mengonsumsi obatTwitter Unggahan yang viral di media sosial Twitter soal cara mengonsumsi obat
Hingga Selasa (3/9/2019), unggahan ini telah dibagi ulang lebih dari 35.000 kali dan disukai lebih dari 29.000 kali.

Lalu, bagaimana sebenarnya cara mengonsumsi obat yang tepat?

Seorang apoteker yang juga pemilik salah satu apotek di Jawa Tengah, Uswatun Nurul Falah, S. Farm., Apt, mengatakan, ada beberapa jenis obat yang harus dikonsumsi dalam keadaan utuh.

Baca juga: Viral Foto Jok Motor Ditumbuhi Jamur, Mungkinkah Terjadi?

Ia menyebutkan, obat yang harus dikonsumsi dalam keadaan utuh atau tak boleh digerus bisa dilihat dari bentuk fisik obat.

“Bentuknya licin, semacam dilapisi film atau coat. Kami menyebutnya tablet salut selaput,” kata Uswatun, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/9/2019).

Ia menyarankan, jika ada yang mengalami kesulitan menelan obat, sebaiknya meminta kepada dokter atau apoteker untuk diganti obat lain yang memungkinkan untuk dikonsumsi.

Melansir Rosemont Pharma, ada beberapa obat yang seharusnya tak boleh digerus, dibuka kapsulnya, maupun dikunyah.

Baca juga: Viral, Puluhan Orang Bernyanyi Lagu “Tanah Airku” di Mall

Obat apa saja?

Obat-obatan tersebut biasanya disertai dengan keterangan:

  • CR/Chrono (Controlled Release)
  • CRT (Controlled Release)
  • EC/EN (Enteric Coated)
  • LA (Long Acting)
  • MR/Retard (Modified Release)
  • SA (Sustained Action)
  • SR/Dur/Dural (Sustained Release)
  • XL (Extended Release).

Secara lebih rinci dijelaskan, obat yang termasuk Modified Release dirancang untuk dilepaskan dalam jangka waktu yang lama.

Jika obat semacam ini digerus, akibat yang timbul adalah gangguan lapisan pelepasan yang dimodifikasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com