Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ibu Hamil di Kamal Muara, Ini Beda Obat dan Vitamin Kedaluwarsa

Kompas.com - 21/08/2019, 21:07 WIB
Nur Rohmi Aida,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seorang Ibu hamil bernama Novi Sri Wahyuni mengaku mendapatkan obat kedaluwarsa dari Puskesmas Kelurahan Kamal Muara.

Novi mengaku dirinya sudah mengkonsumsi 38 butir vitamin B6 kadaluarsa yang diberikan Puskesmas Kamal Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara.

Pihak puskesmas Kamal Mutiara mengakui pihaknya memberikan obat kedaluwarsa kepada Novi. Namun, mereka hanya mengakui memberi tiga strip terakhir saat kontrol pada 13 Agustus 2019.

Pihak Puskesmas menyebutkan bahwa 36 butir lain yang dikonsumsi Novi sebelumnya tidak dapat dipastikan tanggal kadaluarsanya.

"(Dugaan 36 obat) itu sudah kami tanyakan kepada pasien, bisa dilihatkan enggak obatnya, ternyata pasien tidak bisa menunjukkan jadi kami dan pasien sama-sama tidak tahu, menduga-duga kalau yang sebulan lalu," kata Dr. Agus Arianto Haryoso, Kepala Puskesmas Kecamatan Penjaringan yang membawahi Puskesmas Kamal Muara.

Baca juga: Belajar dari Ibu Hamil di Kamal Muara, Kenali Ciri Obat kedaluwarsa

Agus mengaku pihaknya telah bertanggung jawab dengan merujuk Novi ke RS BUN untuk menjalani pemeriksaan. Dari pemeriksaan tersebut, diketahui Novi dalam keadaan sehat. Pihaknya juga mengaku Puskesmas akan bertanggung jawab sampai persalinan.

Terkait vitamin kadaluarsa yang diterima Novi, Kompas.com pada Rabu, (21/8/2019) mencoba menghubungi dr. Ulul Albab, Sp. OG yang berpraktik di RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur untuk meminta pendapatnya terkait obat kedaluwarsa.

Pihaknya mengatakan, obat kedaluwarsa dengan vitamin yang kedaluwarsa itu berbeda. Apabila obat kedaluwarsa, maka hal tersebut berbahaya, namun lain halnya dengan vitamin.

“Kalau obat kedaluwarsa berbahaya. Karena tanggal kedaluwarsa obat beda dengan vitamin,” kata Ulul.

Menurutnya, tanggal kedaluwarsa pada vitamin bukan berarti vitamin tersebut tidak boleh diminum pada tanggal tersebut. Namun hanya pengurangan pada fungsi vitamin yang menjadikan fungsinya tidak optimal.

“Kalau vitamin bukan tanggal tidak boleh diminum, lain dengan obat. Tapi lebih kepada efek nggak optimal,” tuturnya.

Jadi menurutnya sebenarnya sampai saat ini tak ada penelitian yang menyebutkan laporan tentang masalah pasien yang memiliki efek saat minum vitamin kadaluarsa baik pada ibu maupun janin kecuali jika sebelumnya sudah terdapat keluhan lain.

“Pernah ada riset yang menyebutkan kadang ada mual tapi bukan pada efek kadaluarsa tersebut,” ujarnya.

Namun ia menambahkan, hal tersebut bukan berati kalau vitamin kadaluarsa boleh diminum. Ia menyebut kalau tahu vitamin tersebut kadaluarsa, pilihan terbaik adalah tidak meminumnya.

“Karena kalau kita tau suatu vitamin kadaluarsa tentu lebih memilih untuk tidak diminum. Hal tersebut karena efek yang didapat tak optimal. Tapi kalau nggak sengaja tidak apa-apa,” tuturnya.

Baca juga: Apoteker yang Beri Obat Kedaluwarsa ke Ibu Hamil Dibebastugaskan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com