Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Kebudayaan Toala?

Kompas.com - 14/12/2023, 15:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Kebudayaan Toala adalah hasil budaya pada zaman Mesolitikum yang ditemukan di tempat tinggal suku Toala di Sulawesi Selatan.

Kebudayaan Toala pada zaman Mesolitikum berupa alat-alat serpih (flake), mata panah bergerigi, dan alat-alat tulang.

Situs-situs kebudayaan Toala di Sulawesi Selatan telah diteliti oleh para ahli sejak akhir abad ke-19. Berikut ini sejarahnya.

Baca juga: Sampung Bone Culture: Asal-usul dan Fungsinya

Sejarah Kebudayaan Toala

Penemuan Kebudayaan Toala bermula dari penelitian yang dilakukan dua orang bersaudara sepupu dari Swiss, Fritz dan Paul Sarasin.

Antara 1893-1896, mereka meneliti gua-gua di Lumancong, Sulawesi Selatan, yang masih didiami oleh suku Toala.

Sarasin bersaudara menemukan alat-alat serpih (flake), mata panah bergerigi, dan alat-alat tulang.

Sejak itu, gua-gua pendukung Kebudayaan Toala diteliti oleh sejumlah ahli, di antaranya Seojono, Van Heekeren, Ian Glover, Hooijer, Van Stein Callenfels, dan masih banyak lainnya.

Situs Kebudayaan Toala tersebar hampir di seluruh Provinsi Sulawesi Selatan, meliputi Kabupaten Bone, Maros, Bantaeng, dan Bulukumba.

Dari gua di wilayah Maros, Bone, dan Bantaeng, ditemukan pula alat-alat serpih, batu penggiling, gerabah, dan kapak Sumatera.

Baca juga: Fungsi Kapak Perimbas pada Masa Lalu dan Sekarang

Ditinjau dari kondisi geografis, keletakan kompleks gua dari zaman Mesolitikum di wilayah tersebut berada pada daerah pegunungan, lembah, dan pantai.

Van Stein Callenfels memastikan bahwa Kebudayaan Toala merupakan kebudayaan zaman Mesolitikum yang berlangsung sekitar tahun 3000 SM sampai 1000 SM.

Van Heekeren mengklasifikasikan Kebudayaan Toala ke dalam tiga lapisan, yaitu:

  • Toala I
  • Toala II
  • Toala III

Pola permukiman Kebudayaan Toala menurut hasil penelitian dan analisis radiokarbon yang dilakukan oleh Ian Glover berlangsung sejak 32160 ± 250 BP sampai dengan 400 SM.

Dari situ, diketahui penanggalan masing-masing lapisan Kebudayaan Toala menurut Van Heekeren.

Baca juga: Perbedaan antara Pebble Culture, Bone Culture, dan Flake Culture

Lapisan Toala Ill diperkirakan berumur antara 32160 ± 330 BP sampai 20150 ± 250 BP, lapisan Toala II berumur antara 10740 ± 50 BP sampai 5740 ± 230 BP, dan lapisan Toala III berumur antara 700 SM hingga 400 SM.

Selain di Sulawesi Selatan, alat-alat yang menyerupai Kebudayaan Toala juga ditemukan di Nusa Tenggara Timur (NTT), di antaranya di Flores, Rote, dan Timor.

 

Referensi:

  • Nurani, Indah Asikin. (1993). Pola Adaptasi Penghuni Gua Budaya Toala. Berkala Arkeologi, 13 (2): 1-17.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com