Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Perbedaan Contingenten dan Verplichte Leverantie?

Kompas.com - 18/08/2023, 18:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Contingenten dan Verplichte Leverantie merupakan dua contoh kebijakan di bidang ekonomi, yang pernah diberlakukan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) di Indonesia.

Kebijakan ini disusun oleh kongsi dagang VOC untuk menguasai rempah-rempah Nusantara.

Lantas, apa yang dimaksud dengan Contingenten dan Verplichte Leverantie, serta di mana letak perbedaannya?

Baca juga: Continental Stelsel, Upaya Napoleon Bonaparte Blokade Inggris

Apa itu Contingenten dan Verplichte Leverantie?

Contingenten adalah kewajiban bagi rakyat pribumi untuk membayar pajak berupa hasil bumi kepada VOC.

Pembayaran pajak dilakukan menggunakan hasil bumi dengan besaran yang ditentukan oleh VOC.

Tujuan kebijakan ini adalah untuk menambah kas keuangan VOC.

Verplichte Leverantie adalah sistem penyerahan wajib hasil bumi dari rakyat Indonesia kepada VOC, dengan harga yang telah ditetapkan.

Dengan kata lain, kebijakan ini memaksa rakyat untuk menjual hasil buminya kepada VOC.

Hasil bumi yang harus diserahkan contohnya adalah kayu, lada, kapas, beras, nila, dan gula.

Harga untuk setiap hasil bumi tersebut telah ditentukan oleh VOC.

Selain itu, VOC tidak memperbolehkan rakyat untuk menjual hasil buminya ke pihak lain selain VOC.

Baca juga: Preanger Stelsel, Sistem Eksploitasi Kolonial yang Bertahan Lama

Perbedaan Contingenten dan Verplichte Leverantie

Berdasarkan penjelasan di atas, Contingenten adalah sistem pembayaran pajak, sedangkan Verplichte Leverantie adalah sistem penjualan hasil bumi.

Sifat dua kebijakan ini sama-sama memaksa dan dijalankan dengan ketentuan dari VOC.

Alat pembayaran pajak dalam Contingenten dan barang yang dijual kepada VOC dalam kebijakan Verplichte Leverantie juga sama, yakni berupa hasil bumi.

Contingenten kerap disebut sebagai pajak hasil bumi, sedangkan Verplichte Leverantie disebut sebagai penyerahan wajib.

Dua kebijakan ini dibuat oleh VOC, dilanjutkan oleh Daendels, dan akhirnya dihapus pada masa pemerintahan Raffles pada awal abad ke-19.

Keputusan penghapusan yang diambil Raffles tidak lepas dari dampak Contingenten terhadap rakyat jajahan.

Oleh Raffles, dua kebijakan ini dianggap terlalu berat dan mengurangi daya beli rakyat.

 

Referensi:

  • Sudirman, Adi. (2019). Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia. Yogyakarta: DIVA Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com