Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persamaan dan Perbedaan Historiografi Tradisional dan Eropa Kuno

Kompas.com - 16/07/2023, 07:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Upaya penulisan sejarah telah dimulai sejak masa silam dengan keunikan dan corak yang khas.

Di Indonesia, historiografi telah dimulai sejak masa periodesasi sejarah kuno yang ditandai dengan munculnya pengaruh Hindu-Budha.

Di Eropa, historiografi telah muncul sejak sebelum masehi bersamaan dengan tingginya peradaban Yunani kala itu.

Kedua historiografi tersebut memiliki kekhasan masing-masing, namun masih memiliki kesamaan dan perbedaan satu sama lain.

Baca juga: Historiografi: Pengertian dan Jenisnya 

Historiografi Tradisional Indonesia

Historiografi tradisional Indonesia dapat ditemukan dalam berbagai bentuk seperti syair, babad (prosa), kitab, hikayat, dan sejenisnya.

Corak yang melekat dalam historiografi tradisional Indonesia yaitu sifat religius-mistis yang kuat dalam konstruksinya.

Selain itu, ruang lingkup kajiannya sangat condong pada feodalistik-aristokratis & istana-sentris, mana isinya berisi tentang kerajaan dan raja-rajanya.

Subjektivitas dalam historiografi tradisional Indonesia sangat kuat karena mengarah pada upaya-upaya legitimasi kekuasaan.

Bergabungnya aspek irasional dan rasional dalam konstruksinya, membuat pembaca sulit untuk membedakan fakta dan mitos di dalamnya.

Namun, dalam penulisannya, historiografi ini telah menggunakan romantisme klasik yang membuatnya menarik untuk dibaca.

Historiografi ini juga telah menggunakan model kronologis dalam penulisannya yang dapat dilihat dari pengelompokkan berdasarkan silsilah raja-raja.

Baca juga: Historiografi Eropa Kuno

Historiografi Eropa Kuno

Bentuk-bentuk historiografi Eropa kuno hampir sama dengan historiografi Indonesia, yaitu melalui media syair dan prosa.

Upaya menulis sejarah kali pertama dilakukan oleh Homerus. Tokoh ini dalam penulisannya masih dalam bentuk syair dan puisi yang terpengaruh oleh aspek mythe.

Dalam perkembangannya, bentuk historiografi berkembang ke dalam bentuk prosa yang dipelopori oleh Herodotus sekitar (484 SM - 425 SM).

Baca juga: Historiografi Modern: Ciri-Ciri, Kelebihan, dan Kekurangan

Pada tataran ini, historiografi turut berkembang baik lingkup isinya maupun muatan coraknya yang perlahan meninggalkan tradisi Homerus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com