Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Positif Serangan Umum 1 Maret

Kompas.com - 02/03/2023, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Serangan Umum 1 Maret adalah peristiwa perlawanan besar-besaran terhadap pendudukan Belanda di Yogyakarta.

Peristiwa ini terjadi pada 1 Maret 1949. Sebuah serangan oleh pasukan militer Divisi III/GM III untuk merebut kembali Yogyakarta yang sebelumnya dikuasai oleh Belanda akibat Agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1948.

Terlebih, Belanda juga menyebarkan propaganda ke dunia internasional bahwa RI sudah hancur dan tentara Indonesia sudah tidak ada.

Hal ini yang mendorong pihak Indonesia segera mempersiapkan strategi untuk melakukan serangan balik terhadap Belanda demi merebut kembali kedudukan Yogyakarta.

Setelah perencanaan matang, tepat pukul 06.00 WIB, tanggal 1 Maret 1949, sirine dibunyikan, yang menandakan serangan telah dimulai.

Serangan besar-besaran pun terus terjadi yang pada akhirnya membuat Belanda terdesak dan berhasil dipukul mundur.

Dalam peristiwa ini, diketahui jumlah orang yang tewas dari pihak Belanda adalah 6 orang dan 14 lainnya luka-luka.

Sementara itu, pihak Indonesia harus kehilangan 300 prajurit, 53 polisi yang tewas, dan sekitar 200 rakyat biasa tewas dan luka-luka.

Lantas, di balik kenahasan tersebut, apa dampak positif Serangan Umum 1 Maret?

Baca juga: Tujuan Serangan Umum 1 Maret 1949

Dampak positif

Memperkuat posisi Indonesia dan mendesak posisi Belanda

Dari peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, dapat dibuktikan bahwa TNI dan rakyat Indonesia masih ada dan kuat.

Selain itu, dampak positif Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah menunjang perjuangan diplomasi di Dewan Keamanan PBB, ketika perwakilan Indonesia sedang memperjuangkan kedaulatan negara.

Adanya Serangan Umum 1 Maret 1949 telah berhasil memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan di PBB, sekaligus memperlemah dan membuat posisi Belanda menjadi terdesak.

Lebih lanjut, dalam Sidang Dewan Keamanan PBB yang dilaksanakan pada 23 Maret 1949, perwakilan Kanada mengusulkan agar Komisi PBB ditugaskan kembali ke Indonesia.

Tujuannya adalah untuk membantu permasalahan antara Indonesia dan Belanda dan agar resolusi Dewan Keamanan PBB pada 28 Januari 1949 dapat segera tercapai.

Isi resolusi Dewan Keamanan PBB pada 28 Januari 1949 adalah mendesak Belanda untuk menghentikan serangan dan mendesak pemerintah RI memerintahkan kesatuan gerilya untuk segera menghentikan aksi mereka.

Alhasil, Belanda yang merasa terdesak pun bersedia untuk kembali berunding di bawah pengawasan Komisi PBB untuk Indonesia.

Dampak positif lain dari Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah Indonesia mendapat banyak simpati dan dukungan dari negara internasional.

Hal ini pun turut berdampak positif bagi perjuangan diplomasi wakil Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com