KOMPAS.com - Muhammad Rasyid Ridha adalah seorang jurnalis dan tokoh reformis Islam.
Pemikiran Rasyid Ridha akan perlunya mereformasi Islam banyak diilhami oleh dua sosok intelektual, Jamaludin al-Afghani dan Muhammad Abduh.
Untuk menuangkan sekaligus menyebarkan ide-ide pembaruannya, Rasyid Ridha menerbitkan majalah Al-Manar.
Muhammad Rasyid Ridha juga memiliki karya terkenal, Tafsir Al-Manar, yang disebut-sebut sebagai embrio lahirnya tasfir Al Quran kontemporer.
Berikut ini biografi dari Muhammad Rasyid Ridha.
Baca juga: Jamaluddin al-Afghani: Biografi, Pemikiran, dan Ide Pembaharuan
Nama lengkap Muhammad Rasyid Ridha adalah Muhammad Rasyid bin Ali Ridha bin Muhammad Syamsuddin.
Ia lahir pada 18 Oktober 1865 di Qalmun, sebuah desa kecil di dekat Tripoli, Lebanon.
Menurut beberapa sumber, Rasyid Ridha adalah keturunan bangsawan Arab yang memiliki garis keturunan langsung dengan Husein bin Ali, cucu Nabi Muhammad.
Kakek dan ayah Rasyid Ridha adalah ulama terkenal yang berasal dari keluarga terpandang dan disegani masyarakat.
Sejak kecil, Rasyid Ridha belajar membaca dan menghafal Al Quran dari sang ayah.
Ia mulai pendidikan formal di Madrasah Al-Wathaniyyah al-Islamiyah di Tripoli, yang masih berada di bawah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah.
Namun karena sekolah itu mempersiapkan muridnya menjadi pegawai pemerintah, Rasyid Ridha hanya bertahan selama satu tahun, sebelum pindah ke sekolah Islam negeri.
Sekolah tersebut didirikan oleh ulama besar Syaikh Hasan al-Jisr, yang nantinya memiliki andil besar dalam pembentukan ide pembaruan Rasyid Ridha.
Di sekolah ini ia tidak hanya belajar mengenai ilmu keislaman, hadis, dan ilmu pengetahuan modern, tetapi juga mendalami karya Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyyah, yang mengilhaminya untuk membuat gerakan reformasi Islam.
Baca juga: Muhammad Abduh, Tokoh Pembaru Islam dan Mufti Agung Mesir
Syaikh Hasan al-Jisr juga memberi kesempatan Muhammad Rasyid Ridha untuk menulis di beberapa surat kabar, yang memberinya bekal di dunia jurnalistik.