Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Jarum Suntik, Penyelamat Jutaan Jiwa

Kompas.com - 12/01/2023, 19:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Jarum suntik punya riwayat besar di dunia sebagai temuan spektakuler alat medis.

Laman sumber bacaan di Kompas.com edisi 21 September 2020 menyebut bahwa ikhwal jarum suntik sudah ada di literatur Yunani dan Romawi Kuno.

Jarum suntik di masa kuno itu berbentuk tanaman berongga yang memiliki lubang untuk pengurapan tubuh dengan minyak.

Baca juga: Takut Jarum Suntik, Korban Patah Tulang Tragedi Kanjuruhan Ini Baru Bersedia ke RS 3 Bulan Setelah Kejadian

Jarum suntik

Ratusan domba dan kambing berdiri bersama di Schneverdingen, Jerman, saat hewan-hewan ini diarahkan membentuk jarum suntik berukuran sekitar 100 meter untuk mempromosikan vaksinasi terhadap Covid-19, Senin (3/1/2022).Philipp Schulze Ratusan domba dan kambing berdiri bersama di Schneverdingen, Jerman, saat hewan-hewan ini diarahkan membentuk jarum suntik berukuran sekitar 100 meter untuk mempromosikan vaksinasi terhadap Covid-19, Senin (3/1/2022).

Melalui perkembangan sejarah dan zaman, jarum suntik modern sejak 1950 adalah jarum suntik sekali pakai.

Jarum suntik sekali pakai terbuat dari metal stainless steel.

Tabungnya terbuat dari plastik.

Penggunaan jarum suntik sekali pakai adalah kebijakan dunia kesehatan untuk menghindarkan manusia dari penularan penyakit.

Penemuan jarum suntik adalah pondasi besar menyelamatkan jutaan nyawa dari kematian.

Pada era mewabahnya penyakit polio di abad 20, jarum suntik adalah alat kesehatan paling lazim menangkal wabah polio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com