JAKARTA, KOMPAS.com - Dawet ireng adalah salah satu minuman segar di Indonesia.
Dawet ireng dalam bahasa Indonesia artinya dawet hitam.
Dawet dalam khazanah Jawa Tengah terbuat dari sagu.
Baca juga: Resep Es Dawet Ireng Purworejo, Minuman Segar Saat Cuaca Panas
Sementara, serupa tapi tak sama, cendol terbuat dari tepung beras atau tepung hunkwe.
Cendol berasal dari Jawa Barat.
Dawet ireng
Riwayat dawet ireng punya asal muasal dari Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Adalah Mbah Ahmad Dansri yang menjadi pelopor dawet ireng.
Tahunnya adalah pada 1950-an.
Dawet ireng berbeda dengan dawet hijau asal Banjarnegara, Jawa Tengah.
Dawet hijau menggunakan pewarna daun suji.
Sementara, dawet ireng menggunakan pewarna kulit padi atau sekam yang dibakar terlebih dahulu.
Alhasil, dawet asal Purworejo ini bernama dawet ireng.
Dawet ireng, dawet hijau, maupun cendol, akan menjadi minuman segar bila diminum dengan potongan es batu, santan, dan cairan lelehan gula aren.
Lantas, salah satu lokasi tempat minum dawet ireng adalah di warung dekat Jembatan Butuh, Kecamatan Butuh, Purworejo.
Saking moncernya warung dawet ireng itu, lokasinya disingkat dengan nama Jembut Kecabut.
Dawet ireng Jembut Kecabut adalah warisan dari Mbah Ahmad Dansri.
Saat ini, Wagiman, cucu Mbah Ahmad Dansri adalah pemilik usaha warung dawet ireng Jembut Kecabut.