Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Rakyat Batu Bulakan

Kompas.com - 12/12/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Batu Bulakan merupakan salah satu batu yang dikenal menyimpan sebuah kisah mitos di Minangkabau.

Disebut sebagai Batu Bulakan karena dulu lokasi tempat batu ini berada adalah sungai, di mana sungai tersebut memiliki mata air yang memancar melambung tinggi ke atas dengan volume besar.

Warga sekitar pun khawatir air itu nantinya akan merendam kampung mereka sehingga ditutuplah lubang mata air itu menggunakan batu besar yang sekarang disebut Batu Bulakan.

Bulakan sendiri berarti genangan air yang berasal dari mata air.

Baca juga: Sawunggalih, dari Cerita Rakyat ke Nama Kereta Api

Asal-usul Batu Bulakan

Asal-usul Batu Bulakan bermula dari melubernya air dari mata air sebuah sungai dengan volume yang terbilang besar.

Dulunya, sungai itu berada di tempat Batu Bulakan tersebut sekarang diletakkan.

Karena warga khawatir air itu akan merendam dan menghanyutkan kampung halaman mereka, maka mata air yang meluber itu ditutup menggunakan sebuah batu besar.

Setelah ditutup, air yang tadinya melambung tinggi ke atas sudah tidak lagi memancar.

Namun tetap ada air yang keluar dari mata air itu, sehingga masyarakat memutuskan untuk membuat tempat pemandian.

Mitos lain pun muncul ketika tempat pemandian sedang didirikan, di mana ada sebatang kayu yang tidak mau hanyut.

Kayu itu hanya bolak balik terbawa ke atas permukaan air dan tidak hanyut terbawa arus.

Baca juga: Legenda Gua Mampu, Perkampungan yang Terkena Kutukan

Pada akhirnya, kayu itu diambil dan ditancapkan di pinggiran sungai yang mata airnya sudah ditutup oleh batu.

Anehnya, kayu ini semakin lama semakin subur dan bertumbuh besar bak pohon.

Setelah diusut lebih lanjut, ternyata kayu tersebut adalah kayu tarok sehingga dinamai sebagai Pohon Tarok.

Penemuan kayu tarok ini kemudian dianggap sebagai asal-usul penamaan Sungai Tarok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com